Boeing Tarik Kembali Pesawat 737 MAX dari China, Tensi Perang Dagang Semakin Memanas

Kuatbaca.com - Perusahaan pesawat terkemuka asal Amerika Serikat, Boeing, mulai menarik kembali pesawat jet 737 MAX dari China. Keputusan ini diambil menyusul ketegangan yang semakin meningkat dalam perang dagang antara AS dan China. Beberapa maskapai China dilaporkan mulai menangguhkan penerimaan pesawat buatan Boeing, yang menambah keprihatinan bagi produsen pesawat terbesar di dunia ini. Boeing kini menghadapi tantangan besar untuk mengatasi masalah pengiriman pesawat ke China, yang selama ini menjadi salah satu pasar terbesar mereka.
Penarikan pesawat 737 MAX ini terlihat sebagai tanda terbaru dari gangguan yang terjadi dalam pengiriman pesawat dari pabrik Boeing di Zhoushan, China. Data penerbangan menunjukkan bahwa satu unit pesawat 737 MAX kembali ke AS pada Jumat lalu setelah menyelesaikan proses di pusat penyelesaian Boeing di China. Proses ini melibatkan pengecatan dan pemasangan interior pesawat sebelum diserahkan kepada maskapai.
1. Dampak Perang Dagang Terhadap Industri Penerbangan
Ketegangan yang semakin meningkat antara AS dan China terkait perang dagang menyebabkan sejumlah kebijakan dan pembatasan baru diberlakukan, termasuk terhadap sektor penerbangan. Peningkatan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April 2025 semakin memperburuk situasi ini. Beberapa pesawat 737 MAX yang sebelumnya dikirim dari Seattle ke Zhoushan kini terpaksa kembali ke AS, sebuah langkah yang menggambarkan dampak langsung dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh kedua negara.
Meski tidak ada pengumuman resmi dari pemerintah China mengenai pelarangan impor pesawat Boeing, para analis dan sumber industri mengindikasikan bahwa tarif tinggi yang dikenakan pada produk-produk AS menjadi penghalang utama bagi penerimaan pesawat dari Boeing. Tanpa adanya instruksi formal untuk menghentikan impor pesawat, kebijakan tarif sudah cukup menghambat aliran pesawat dan suku cadang penting dari AS ke China.
2. Boeing Hadapi Tantangan Pasar China
China selama ini merupakan pasar yang sangat penting bagi Boeing, dengan sekitar seperempat dari pengiriman pesawat Boeing diarahkan ke negara tersebut. Namun, sejak terjadinya ketegangan perdagangan sebelumnya, serta krisis keselamatan yang melibatkan pesawat 737 MAX, pengiriman pesawat ke China mulai mengalami penurunan yang signifikan. Situasi ini semakin diperburuk dengan adanya dampak pandemi COVID-19 yang turut mengurangi permintaan akan pesawat baru.
Selain pengiriman pesawat, China juga dilaporkan meminta maskapai domestiknya untuk menghentikan pembelian suku cadang pesawat buatan AS. Hal ini mengganggu rantai pasokan global yang sangat bergantung pada komponen buatan AS, termasuk untuk pesawat-pesawat komersial modern.
3. Penurunan Pengiriman Pesawat ke China
Pada tahun 2018, Boeing membuka pabrik penyelesaian pesawat di Zhoushan, China, sebagai upaya untuk memperkuat posisinya di pasar Asia. Pabrik ini menjadi salah satu pusat kargo utama di dunia, namun kini pabrik tersebut menghadapi tantangan besar. Tidak hanya karena adanya ketegangan perdagangan, tetapi juga karena pembekuan hampir lima tahun dalam pengiriman pesawat 737 MAX akibat kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat tersebut.
Dengan menurunnya permintaan dari China, Boeing harus mencari pasar alternatif untuk mengkompensasi kerugian yang dialami di pasar utama ini. Meski demikian, perusahaan tetap berharap dapat melanjutkan hubungan baik dengan negara-negara di Asia dan mencari solusi untuk masalah yang dihadapi di pasar China.
4. Menghadapi Ketidakpastian di Tengah Perang Dagang
Peningkatan ketegangan dalam perang dagang antara AS dan China memaksa perusahaan-perusahaan besar, termasuk Boeing, untuk menghadapi ketidakpastian yang luar biasa dalam pengiriman dan operasional bisnis mereka. Meskipun Boeing tidak memberikan komentar resmi terkait pengembalian pesawat 737 MAX dari China, banyak pihak yang memperkirakan bahwa tarif impor yang tinggi akan terus menjadi penghalang besar bagi perusahaan untuk memperluas pasarnya di Asia, khususnya China.
Dalam menghadapi ketegangan ini, Boeing juga harus mempertimbangkan langkah-langkah strategis yang dapat membantu perusahaan bertahan di tengah ketidakpastian. Salah satu langkah yang diambil adalah menarik pesawat-pesawat yang sudah dikirim ke China kembali ke AS, dengan harapan dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh masalah pengiriman tersebut.
Secara keseluruhan, ketegangan dalam hubungan perdagangan ini memberikan dampak besar tidak hanya pada industri penerbangan, tetapi juga pada ekonomi global. Boeing kini harus beradaptasi dengan cepat untuk tetap kompetitif di pasar internasional yang semakin dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi global.