AS Percepat Negosiasi Tarif dengan RI, Airlangga: Indonesia Kini Dianggap Pemain Penting Global

28 April 2025 22:48 WIB
potret-menko-perekonomian-airlangga-bicara-tentang-tarif-resiprokal-as-1744012854444_169.jpeg

Kuatbaca.com - Amerika Serikat (AS) mempercepat upaya negosiasi tarif dengan Indonesia, menandai peningkatan pentingnya posisi Indonesia dalam peta geopolitik global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump menilai Indonesia sebagai negara yang memiliki peran strategis di kawasan Asia dan dunia.

1. AS Serius Menjalin Dialog Dagang dengan Indonesia

Dalam pernyataannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025), Airlangga menyebutkan bahwa Amerika Serikat, melalui Kantor Perwakilan Dagang (USTR), secara aktif melakukan negosiasi tarif dengan Indonesia.

"USTR sangat mengapresiasi posisi Indonesia dalam berdialog dengan mereka, bahkan sudah ada penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA), yang berarti perundingan hanya diketahui kedua pihak, tanpa dipublikasikan," ujar Airlangga.

Penandatanganan NDA ini menunjukkan betapa seriusnya kedua negara menjaga kerahasiaan dan kepercayaan dalam proses negosiasi ini.

2. Arahan Prabowo: Cari Solusi Win-Win

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan khusus agar Indonesia dalam perundingan ini tetap mengedepankan prinsip win-win solution. Prabowo menekankan pentingnya membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan, tanpa diskriminasi terhadap negara mana pun.

"Presiden meminta agar solusi yang kita tawarkan harus adil, sejalan dengan deregulasi yang sedang kita lakukan di dalam negeri, termasuk lewat Satgas Reformasi Regulasi," tambah Airlangga.

Dengan pendekatan ini, Indonesia ingin menunjukkan bahwa semua negara mitra, termasuk Amerika Serikat, diperlakukan dengan prinsip keadilan dan transparansi.

3. Indonesia Tawarkan Skema Perdagangan Fair and Square

Dalam kerangka negosiasi tersebut, pemerintah Indonesia mengajukan konsep perdagangan yang disebut fair and square, di mana perdagangan berlangsung secara seimbang dan adil.

Airlangga menyebut bahwa Indonesia siap meningkatkan importasi produk dari Amerika Serikat dengan nilai lebih dari US$ 19,5 miliar, lebih besar dari defisit neraca perdagangan yang saat ini berkisar di angka US$ 19 miliar.

"Kita bukan hanya menawarkan jual beli langsung senilai US$ 19,5 miliar, tapi juga ada proyek-proyek besar yang akan kita beli dari Amerika," jelas Airlangga.

Langkah ini diharapkan dapat menyeimbangkan neraca dagang dan memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.

4. Tuntutan Indonesia: Kesetaraan Tarif Ekspor

Di sisi lain, Indonesia juga menuntut agar AS memberikan tarif yang lebih adil untuk produk ekspor unggulan Indonesia. Khususnya agar Indonesia bisa bersaing setara dengan negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh.

"Kita minta tarif untuk komoditas ekspor utama Indonesia diperlakukan setara dengan negara-negara lain agar ada equal level playing field," kata Airlangga.

Permintaan ini bertujuan mengurangi ketimpangan dalam persaingan ekspor dan membuka lebih banyak peluang pasar bagi produk-produk Indonesia di AS.

5. Indonesia Semakin Diperhitungkan di Kancah Global

Negosiasi yang berlangsung cepat dan serius ini menunjukkan bahwa Indonesia kini dianggap sebagai pemain utama di arena geopolitik dan ekonomi global. Posisi strategis Indonesia, baik secara geografis maupun ekonomis, menjadikannya mitra penting dalam percaturan internasional, termasuk bagi Amerika Serikat.

Langkah diplomasi ekonomi ini menjadi bagian dari visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia dan memastikan bahwa kerja sama internasional benar-benar menguntungkan rakyat Indonesia.

Fenomena Terkini






Trending