Angkutan Batu Bara Jadi Andalan KAI Logistik, Ini Strategi dan Proyeksi Bisnisnya

Kuatbaca.com - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), menunjukkan performa keuangan yang solid dengan memperoleh peringkat AA (Double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Peringkat tersebut berlaku untuk periode 14 Mei 2025 hingga 1 Mei 2026 dan masuk dalam kategori stabil dan sehat. Capaian ini bukan sekadar pengakuan atas kekuatan finansial perusahaan, tetapi juga menandai keberhasilan KAI Logistik dalam menjalankan proyek-proyek strategis untuk memperkuat ekosistem logistik nasional.
1. Batu Bara, Komoditas Kunci dalam Rantai Pasok KAI Logistik
Salah satu pilar utama kekuatan bisnis KAI Logistik adalah angkutan batu bara. Komoditas ini masih menjadi tulang punggung operasional perusahaan, mengingat permintaannya yang tinggi sebagai sumber energi nasional. Demi mengoptimalkan layanan ini, KAI Logistik tengah menuntaskan pembangunan Coal Unloading Terminal di Kramasan, Sumatra Selatan. Proyek terminal bongkar muat ini dirancang untuk menangani volume batu bara lebih dari 17 juta ton per tahun, menjadikannya simpul distribusi strategis di wilayah tersebut. Terminal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik, tetapi juga memperkuat posisi KAI Logistik sebagai pemain utama dalam pengangkutan batu bara berbasis rel.
2. Pengembangan Infrastruktur Logistik Sumatra Selatan
Selain terminal batu bara, KAI Logistik juga mengembangkan layanan container yard di Sumatra Selatan. Fasilitas ini akan mendukung aktivitas muat batu bara dengan kapasitas awal 1 hingga 1,5 juta ton per tahun dan dapat ditingkatkan hingga 4 juta ton per tahun. Pembangunan jaringan stasiun muat berbasis container yard ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan distribusi logistik di wilayah pertambangan. Selain memperlancar arus komoditas, proyek ini juga memperluas konektivitas antar wilayah melalui jaringan kereta api yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
3. Fokus Ekspansi di Pulau Jawa dan Modernisasi Pergudangan
Tak hanya fokus di Sumatra, KAI Logistik juga memperkuat infrastruktur logistiknya di Pulau Jawa. Perusahaan sedang mengembangkan fasilitas pergudangan modern sebagai bagian dari strategi untuk membangun layanan logistik terintegrasi. Gudang-gudang ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri dan e-commerce yang memerlukan distribusi cepat dan aman. Dengan fasilitas yang lebih modern dan terkomputerisasi, KAI Logistik berharap dapat meningkatkan kecepatan layanan dan mengurangi biaya operasional.
4. Proyeksi Pertumbuhan Bisnis Hingga 2029
Dengan berbagai pengembangan yang sedang dilakukan, KAI Logistik menargetkan pertumbuhan bisnis yang cukup agresif. Proyeksi Compound Annual Growth Rate (CAGR) untuk pendapatan mencapai 10,4%, dengan target pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2029. Sementara itu, volume produksi diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 11,8%, dengan target mencapai 47,2 juta ton pada tahun yang sama. Angka ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap pertumbuhan sektor logistik nasional, terutama di sektor energi dan pertambangan.
5. Inovasi dan Keberlanjutan Jadi Fokus Utama
KAI Logistik juga menempatkan inovasi dan keberlanjutan sebagai kunci dalam pengembangan bisnis jangka panjang. Perusahaan berkomitmen menciptakan solusi logistik yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan. Penggunaan moda transportasi berbasis rel menjadi salah satu upaya konkret mengurangi emisi karbon sekaligus menekan beban jalan raya dari kendaraan berat. Visi jangka panjang perusahaan adalah menjadi pemimpin dalam sektor logistik nasional dengan layanan yang terintegrasi, berbasis teknologi, dan berkelanjutan.