Tragedi Longsor Puncak Bogor: Warga Hilang Saat Memancing di Megamendung

Kuatbaca.com- Sebuah peristiwa tragis terjadi di kawasan Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ketika seorang pria berusia 47 tahun dengan inisial OS hilang tertimbun tanah longsor saat sedang memancing. Kejadian ini terjadi di area pemancingan yang dikenal dengan nama Gang Dolar, tepatnya pada Sabtu malam, 5 Juli 2025.
Menurut informasi dari tim penanggulangan bencana, longsor tersebut terjadi secara tiba-tiba di area tebing belakang kolam pemancingan. Tanah yang labil tidak mampu menahan derasnya air hujan dan debit sungai yang meningkat, hingga akhirnya mengakibatkan longsor yang menelan sebagian area kolam. Korban saat itu tengah asyik memancing dan berada di titik rawan yang kemudian terdampak langsung oleh longsoran.
1. Peringatan dari Pengelola Diabaikan Korban
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menjelaskan bahwa korban sebenarnya sudah diperingatkan oleh pihak pengelola pemancingan. Ia diminta untuk segera berpindah tempat karena debit air Sungai Ciesek yang berada tak jauh dari lokasi mulai menunjukkan gejala meningkat dan berbahaya.
“Korban sedang memancing di pemancingan Gang Dolar, tiba-tiba tebingan kolam ikan belakang longsor,” ujar Adam.
“Korban tidak menghiraukannya sampai akhirnya terbawa longsor. Korban ada dua kemungkinan: tertimbun material longsoran atau terbawa arus sungai,” lanjutnya.
Peringatan itu tampaknya tidak digubris oleh korban. Dalam situasi tersebut, beberapa pengunjung lainnya memilih menjauh, tetapi OS tetap berada di lokasi hingga akhirnya kejadian nahas itu terjadi.
2. Identitas Korban: Seorang PNS dari Bojonggede
Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh pihak BPBD, korban diketahui bernama Oden Sumantri, warga Bojonggede, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data dari KTP-nya, Oden tercatat sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Meski begitu, ia bukanlah PNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor, melainkan hanya berdomisili di wilayah tersebut.
“Dia adalah warga Bojonggede, dan dari data KTP memang berstatus PNS. Tapi bukan PNS Bogor,” ungkap Kepala Tim Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Andi Sumardi.
3. Proses Pencarian Terus Dilanjutkan
Upaya pencarian korban yang hilang masih terus dilakukan hingga hari ini. Tim SAR gabungan bersama BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan operasi sejak malam kejadian. Sayangnya, hingga Minggu malam (6 Juli 2025), korban belum juga ditemukan.
“Pencarian dilakukan sampai pukul 17.00 WIB sesuai SOP, dan akan dilanjutkan lagi pagi harinya,” terang Andi.
Petugas menyusuri area longsor dan aliran Sungai Ciesek yang diduga menjadi jalur arus korban jika terbawa oleh derasnya air. Selain menggunakan alat manual, pencarian juga dibantu oleh peralatan pendeteksi dan anjing pelacak untuk meningkatkan efektivitas penyisiran.
4. Kondisi Cuaca dan Tantangan di Lapangan
Cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah Bogor menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian. Hujan deras yang turun terus-menerus menyebabkan tanah menjadi lebih labil, memperbesar risiko longsor susulan. Tim SAR pun harus sangat berhati-hati dalam bekerja agar tidak menambah jumlah korban.
Wilayah Megamendung sendiri dikenal sebagai daerah rawan bencana tanah longsor, terutama di musim penghujan. Lereng-lereng curam dan struktur tanah yang mudah bergeser membuat kawasan ini kerap menjadi sorotan dalam mitigasi bencana daerah.