Tragedi Longsor di Gunung Kuda Cirebon: 14 Tewas, 8 Masih Hilang

31 May 2025 10:32 WIB
insiden-longsor-di-lokasi-tambang-batu-alam-gunung-kuda-cirebon-1748588687156_169.jpeg

Kuatbaca.com - Musibah longsor kembali terjadi di kawasan pertambangan Gunung Kuda, yang terletak di Cipanas, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada Jumat pagi, 30 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, dan menewaskan sedikitnya 14 orang penambang. Selain itu, delapan orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari berbagai instansi.

Lokasi tambang yang dikenal cukup padat aktivitas warga ini kini diselimuti duka mendalam. Longsor yang terjadi secara tiba-tiba ini menyebabkan material tanah dan batu menimbun para penambang yang saat itu sedang bekerja di dalam lubang-lubang tambang.

1. Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Menanggapi bencana tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kabupaten Cirebon langsung menetapkan status tanggap darurat bencana. Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penetapan status ini memungkinkan pengalokasian sumber daya dan personel secara maksimal untuk percepatan penanganan korban dan evakuasi.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan bahwa pencarian korban akan terus dilanjutkan. “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Hari ini 14 korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan delapan lainnya masih kami upayakan untuk ditemukan,” ungkap Herman di lokasi kejadian.

2. Proses Evakuasi Dihadang Kendala Cuaca dan Medan

Upaya pencarian dan evakuasi korban longsor terus dilakukan, meskipun prosesnya sempat dihentikan sementara karena keterbatasan pencahayaan dan kondisi medan yang berbahaya. Area longsor cukup curam dan dipenuhi material lepas yang berisiko menimbulkan longsor susulan. Oleh karena itu, petugas di lapangan harus bekerja dengan sangat hati-hati.

Hingga saat ini, empat korban luka juga telah ditemukan dan segera mendapatkan perawatan medis. Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan turut dikerahkan dalam proses penyelamatan ini. Masyarakat setempat diminta untuk tidak mendekati lokasi kejadian demi keselamatan dan memperlancar proses evakuasi.

3. Aktivitas Tambang Sementara Dihentikan

Sebagai respons atas tragedi ini, aktivitas penambangan di kawasan Gunung Kuda dihentikan untuk sementara waktu. Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap izin dan keamanan tambang, termasuk memastikan bahwa operasi penambangan sesuai dengan standar keselamatan kerja yang ditetapkan.

Gunung Kuda selama ini memang dikenal sebagai salah satu titik tambang emas rakyat yang dikelola secara tradisional. Sayangnya, pengawasan terhadap kegiatan ini dinilai masih kurang optimal. Banyak lokasi tambang yang tidak memiliki sistem pemantauan geologi yang memadai, sehingga rentan terjadi kecelakaan kerja, termasuk longsor.

4. Peringatan Dini dan Edukasi Warga Diperlukan

Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Sistem mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan longsor dan gempa, harus diperkuat. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya tambang ilegal atau yang tidak memenuhi standar keselamatan harus ditingkatkan.

BMKG serta BNPB diharapkan dapat terus mengembangkan sistem peringatan dini yang lebih akurat dan menyeluruh di area rawan bencana seperti Cirebon. Ke depannya, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat lokal menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending