Kuatbaca.com - Peristiwa tanah longsor kembali melanda wilayah Jawa Barat. Kali ini, bencana terjadi di Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB. Musibah ini membuat sejumlah warga terkejut dan panik karena material longsor menimpa bangunan rumah serta kantor desa.
Tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras berjam-jam menyebabkan sebagian tanah lereng perbukitan runtuh dan menghantam permukiman warga. Suasana malam yang semestinya tenang mendadak berubah mencekam. Beberapa warga yang rumahnya berada di bawah tebing langsung berhamburan menyelamatkan diri.
1. Tiga Orang Luka, Segera Dievakuasi ke Rumah Sakit
Kapolsek Nagreg, Kompol Sumartono, mengonfirmasi bahwa dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun, sebanyak tiga orang mengalami luka-luka akibat tertimpa material longsor.
“Iya benar. Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB. Tidak ada korban jiwa, 3 orang hanya mengalami luka ringan,” ujar Kompol Sumartono, saat dikonfirmasi pada Senin (19/5/2025).
Korban yang mengalami luka langsung mendapatkan pertolongan pertama di lokasi kejadian sebelum akhirnya dilarikan ke RSUD Cicalengka. Menurut pihak kepolisian, luka yang dialami ketiga korban tergolong ringan, meskipun ada beberapa sobekan dan bagian tubuh, seperti kaki, yang sempat tertimbun tanah.
“Enggak ada korban jiwa, hanya luka ringan, ada beberapa luka sobek. Jadi hanya kakinya yang tertimbun,” tambah Kompol Sumartono.
2. Proses Evakuasi Masih Berlangsung di Lokasi Longsor
Pasca-kejadian, aparat gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta warga setempat langsung turun tangan untuk melakukan evakuasi material longsor. Proses pembersihan tanah dan puing-puing bangunan masih terus dilakukan hingga hari ini, mengingat volume tanah yang longsor cukup besar dan menutupi sebagian area kantor desa serta permukiman warga.
Tim gabungan juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi untuk mencegah terjadinya longsor susulan, mengingat kondisi tanah yang masih labil dan cuaca yang belum stabil. Selain itu, tim juga melakukan asesmen terhadap bangunan yang terdampak serta kemungkinan relokasi sementara bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat.
3. Hujan Deras Jadi Pemicu Utama Longsor di Nagreg
Berdasarkan pantauan dari lapangan, intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama terjadinya longsor ini. Struktur tanah di kawasan perbukitan Nagreg memang dikenal cukup rawan longsor, apalagi jika tak disertai dengan sistem drainase yang memadai.
Curah hujan yang tinggi membuat tanah menjadi jenuh air, sehingga daya cengkeram lapisan tanah melemah. Dalam kondisi seperti ini, kemiringan lereng menjadi faktor pemicu utama terjadinya pergerakan tanah. Oleh karena itu, warga di sekitar daerah rawan diminta untuk selalu waspada, terutama saat musim penghujan.
4. Warga Diminta Tetap Waspada dan Siaga Bencana
Pemerintah daerah dan aparat setempat mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Terlebih wilayah Nagreg dan sekitarnya termasuk dalam zona merah rawan longsor. Masyarakat yang tinggal di daerah lereng diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika melihat tanda-tanda retakan tanah atau pergerakan struktur bangunan.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, pihak terkait akan melakukan pengecekan kondisi geografis dan struktur tanah di sekitar permukiman warga. Jika diperlukan, relokasi sementara bisa menjadi opsi demi keselamatan warga.