Longsor di Batutulis Bogor, Delapan Makam Terbawa Tanah

Kuatbaca.com-Bencana alam berupa longsor terjadi di kawasan pemakaman umum Batakal, Kelurahan Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Pada Rabu malam, 14 Mei 2025, hujan intensitas tinggi menyebabkan tebing setinggi tujuh meter di pinggir lahan pemakaman ambruk, membawa serta delapan makam yang ada di area tersebut. Longsor ini mengakibatkan tanah dan material longsoran menutupi makam-makam yang ada di sekitar tebing tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatullah, menjelaskan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada malam itu. Tebing yang tergerus tanah memiliki panjang sekitar 18 meter dan tinggi tujuh meter. Bencana ini menjadi perhatian khusus, mengingat selain menimpa makam, longsor ini juga membawa material tanah yang mengancam stabilitas area pemakaman lainnya.
1. Proses Evakuasi Jenazah yang Terbawa Longsor
Tebing yang longsor tersebut membawa serta jenazah yang terkubur dalam delapan makam. Hingga saat ini, tim BPBD Kota Bogor bekerja sama dengan pihak pengurus pemakaman untuk melakukan evakuasi jenazah-jenazah yang terbawa longsoran tanah. Dari delapan makam yang terdampak, tiga jenazah sudah berhasil dievakuasi, sementara lima jenazah lainnya masih dalam proses pemindahan dan menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak keluarga masing-masing.
Evakuasi ini dilakukan dengan hati-hati mengingat jenazah-jenazah tersebut harus dipindahkan dengan penuh penghormatan dan prosedur yang tepat. Pihak BPBD juga memastikan bahwa setiap langkah dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan proses relokasi jenazah ini.
2. Penyebab Longsor dan Upaya Penanggulangan
Hidayatullah menambahkan bahwa longsornya tebing ini disebabkan oleh kombinasi hujan deras dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil. Saat hujan turun dengan sangat lebat, tanah di sekitar tebing menjadi mudah longsor, terlebih lagi di kawasan yang memiliki tingkat kelabilan tanah tinggi. Longsor ini mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada bagian bawah tebing, yang pada akhirnya menghancurkan makam-makam di sekitarnya.
Untuk mengurangi dampak lebih lanjut, BPBD Kota Bogor telah mengambil beberapa langkah mitigasi. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah pemasangan terpal di bagian tebing yang rawan longsor, yang diupayakan untuk menahan agar tanah tidak semakin bergerak dan memperparah kerusakan.
3. Dampak Jangka Panjang dan Tindakan Pencegahan
Selain fokus pada evakuasi jenazah, BPBD juga mempersiapkan langkah-langkah jangka panjang untuk mengatasi potensi longsor serupa di masa mendatang. Pihak BPBD berencana untuk memperkuat struktur tebing dengan berbagai teknik konstruksi yang bisa meminimalisir pergerakan tanah. Selain itu, penting bagi masyarakat sekitar untuk terus menjaga kewaspadaan terhadap potensi bencana serupa yang mungkin terjadi, mengingat intensitas hujan yang tinggi seringkali menjadi pemicu utama longsor di kawasan dengan kontur tanah yang labil.
Dalam rangka memperbaiki kondisi tanah, beberapa teknik seperti penanaman vegetasi atau penggunaan beton untuk penguatan bisa dipertimbangkan guna mengurangi risiko longsor pada area yang lebih luas di sekitar lokasi pemakaman.
Proses penanggulangan bencana ini melibatkan banyak pihak, mulai dari BPBD Kota Bogor hingga pengurus pemakaman, serta keluarga jenazah yang turut membantu proses evakuasi. Hidayatullah berharap bahwa ke depannya, kerja sama antar berbagai instansi dan masyarakat bisa semakin baik dalam menghadapi bencana serupa.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan selalu memantau kondisi cuaca, terutama saat musim hujan, untuk menghindari risiko bencana yang bisa menimpa. Di samping itu, BPBD terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan, serta untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam yang tak terduga.
Bencana longsor ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya alam, dan bagaimana masyarakat serta pemerintah perlu bersinergi dalam penanggulangan serta mitigasi bencana.