Keanehan Gempa Maroko Menurut Ahli: Titik Gempa Jarang Aktif

12 September 2023 07:48 WIB
64fd7f9d53aa3.jpg

Kuatbaca.com - Gempa berkekuatan M 6,8 mengguncang Maroko di Afrika bagian utara pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

Dilaporkan lebih dari 2.122 orang meninggal dunia, sementara 2.421 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pusat Penelitian Ilmiah dan Teknis Nasional (CNRST) yang berbasis di Rabat, Ibu Kota Maroko melaporkan pusat gempa berada di provinsi Al-Haouz, di Pegunungan Atlas.

Keanehan Gempa Maroko menurut ahli

Seorang ahli seismologi di Grenoble University's Institut des Sciences de la Terre, Paris, Perancis Florent Brenguier menjelaskan keanehan Gempa Maroko.

Menurutnya, titik gempa sebesar M 6,8 itu jarang terjadi di wilayah tersebut, dikutip dari France24.

Meski seluruh Maroko dan kawasan Mediterania lain secara umum masih rentan terhadap gempa besar, tetapi sebagian besar terkonsentrasi di pertemuan lempeng tektonik Afrika dan Eropa.

Lokasi ini terletak di bagian utara Maroko, khususnya sekitar Selat Gibraltar.

Di sisi lain, seluruh wilayah Pegunungan Atlas masih berisiko. Walaupun jarang terjadi, besarnya gempa bisa signifikan.

Contoh yang paling mencolok adalah gempa bumi Agadir pada tahun 1960 yang menewaskan 12.000 orang dan hampir menghancurkan seluruh kota.

Terdapat garis patahan signifikan di kawasan ini yang telah berkembang selama ribuan, puluhan, bahkan ratusan ribu tahun.

Namun, gempa sebesar itu jarang terjadi di wilayah yang tidak berada di batas lempeng.

Salah satu contohnya adalah gempa Turkiye pada Februari 2023 yang terjadi di perbatasan antara lempeng Anatolia dan lempeng Arab.

Bahaya yang diperkirakan terjadi pada zona ini karena terletak di perbatasan dua lempeng besar.

 

Intensitas gempa terus berkurang

Hampir 300 orang tewas setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Maroko pada 8 September malam, menurut hitungan awal pemerintah, dengan penduduk Marrakesh melaporkan jeritan yang tak tertahankan setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,8.Brenguier menjelaskan, intensitas gempa susulan di Maroko terus berkurang seiring berjalannya waktu.

Akan tetapi, guncangan awal dari satu gempa bumi dapat memicu gempa lainnya. Dalam hal ini, bukan lagi gempa susulan.

Hal serupa terjadi di Turkiye yang berkekuatan M 7,8 disusul M 7,5. Fenomena ini juga terjadi di Jepang dan California, AS.

Oleh karena itu, bukan tidak mungkin gempa besar akan terjad lagi, tetapi belum tentu terjadi di garis patahan ini.

Hal ini biasanya terjadi beberapa jam atau hari setelah gempa bumi, namun bisa juga terjadi berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian.

(*)

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending