Gunung Kanlaon Meletus, Muntahkan Abu 3.000 Meter: Warga Diminta Waspada

Kuatbaca.com - Gunung Kanlaon di wilayah tengah Filipina kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan erupsi eksplosif yang terjadi pada Selasa (13/5/2025) dini hari. Gunung ini memuntahkan kolom abu vulkanik setinggi 3.000 meter ke langit dan mengeluarkan material balistik yang menyebabkan kebakaran vegetasi di sekitar kawah.
1. Erupsi Terjadi Dini Hari, Kolom Abu Setinggi 3 Kilometer
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS) mencatat bahwa letusan terjadi pada pukul 02.55 waktu setempat. Letusan berlangsung selama lima menit dan menghasilkan asap abu-abu pekat yang menjulang tiga kilometer di atas puncak kawah, sebelum terdorong ke arah barat oleh angin.
“Erupsi eksplosif berlangsung singkat namun intens,” tulis PHIVOLCS dalam laporan resminya.
2. Peringatan Level 3 Masih Berlaku, Radius Evakuasi 6 Kilometer
Meskipun tidak ada peningkatan level, peringatan level 3 tetap diberlakukan oleh pihak berwenang. Level ini menandakan bahwa aktivitas vulkanik moderat hingga tinggi masih berlangsung dan potensi erupsi susulan bisa saja terjadi.
Warga yang tinggal di sekitar zona rawan bencana dengan radius 6 km dari kawah diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun, termasuk mendaki atau berkebun di area tersebut.
3. Material Balistik dan Kebakaran Vegetasi
Selain kolom abu, letusan Gunung Kanlaon juga melemparkan material balistik berukuran besar dalam radius ratusan meter dari kawah. Akibatnya, vegetasi di sekitar puncak mengalami kebakaran, mempertegas potensi bahaya yang mengintai dari aktivitas gunung tersebut.
“Lontaran batu pijar sangat berbahaya bagi siapa pun yang berada dalam radius beberapa ratus meter dari kawah,” jelas PHIVOLCS.
4. Gunung Kanlaon Termasuk Gunung Berapi Aktif di Filipina
Gunung Kanlaon merupakan satu dari 24 gunung api aktif di Filipina dan telah beberapa kali meletus dalam seabad terakhir. Letusan sebelumnya terjadi pada bulan lalu, menandakan bahwa aktivitas vulkanik gunung ini belum stabil.
Pada Agustus 1996, letusan Kanlaon menewaskan tiga pendaki yang saat itu berada dekat dengan puncak gunung ketika batu pijar dilontarkan secara tiba-tiba.
5. Filipina Masuk dalam Cincin Api Pasifik, Rawan Erupsi dan Gempa
Filipina berada di kawasan yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), jalur pegunungan vulkanik yang melingkari Samudra Pasifik. Kawasan ini dikenal sebagai wilayah paling aktif secara seismik di dunia, sehingga gempa bumi dan erupsi gunung berapi adalah fenomena yang cukup sering terjadi di negara tersebut.
Salah satu erupsi paling mematikan di Filipina dalam sejarah modern adalah letusan Gunung Pinatubo pada 1991, yang menewaskan lebih dari 800 orang dan menyebabkan kerusakan besar pada wilayah sekitarnya.
6. Warga Diminta Tetap Waspada dan Patuhi Imbauan Pemerintah
Melihat aktivitas yang masih tinggi, PHIVOLCS menegaskan bahwa risiko erupsi eksplosif susulan tetap tinggi. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Kanlaon diminta untuk tidak mendekati area rawan dan selalu mengikuti informasi resmi dari lembaga berwenang.
“Kemungkinan erupsi eksplosif berskala sedang yang mengancam jiwa masih tinggi,” tegas PHIVOLCS.
Pihak berwenang juga telah menyiapkan tim evakuasi dan logistik bila sewaktu-waktu diperlukan tindakan cepat.
Pantauan Terus Dilakukan
Hingga saat ini, Gunung Kanlaon masih dalam pantauan ketat pihak berwenang Filipina. Semua jalur pendakian ditutup total dan aparat keamanan disiagakan di sekitar zona rawan.
Erupsi ini menjadi pengingat bagi warga di kawasan rawan bencana vulkanik untuk selalu waspada terhadap gejala alam, dan tidak mengabaikan peringatan resmi yang dikeluarkan oleh otoritas setempat.