Gempa Bumi M 5,1 Guncang Sukabumi: Tanpa Potensi Tsunami
Kuatbaca.com - Pada Minggu (1/10/2023) pukul 11:00.26 WIB, gempa bumi dengan magnitudo 5,4 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat. Pusat gempa berada di darat, sekitar 30 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi dengan koordinat 7.26 LS - 106.60 BT dan kedalaman mencapai 104 kilometer.
Dampak Gempa Bumi
Gempa ini dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Sukabumi (skala IV MMI), Sawarna, Pelabuhan Ratu, Soreang, Cianjur, Cibadak, Bandung, Bogor, Cisolok, Cipanas, dan Lebak. Meskipun tidak mencapai skala yang sangat tinggi, gempa ini tetap dirasakan oleh banyak orang di sekitar wilayah episenter.
Penyebab Gempa Bumi
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya mengindikasikan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Jawa Barat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Tidak Berpotensi Tsunami
Meskipun gempa ini cukup terasa, hasil pemodelan menyatakan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini memberikan kelegaan terutama bagi wilayah pesisir yang mungkin khawatir akan gelombang besar setelah gempa.
Tetap Tenang dan Waspada
Meski begitu, BMKG tetap memantau aktivitas pasca-gempa untuk memastikan tidak ada gempa susulan (aftershock) yang berbahaya. Dalam situasi seperti ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum tentu kebenarannya. Penting juga untuk memeriksa bangunan tempat tinggal dan memastikan bahwa mereka cukup tahan gempa atau tidak mengalami kerusakan yang membahayakan kestabilan.
Pentingnya Kesiapsiagaan
Gempa bumi adalah peristiwa alam yang tak terduga, dan kesiapsiagaan sangat penting. Memeriksa dan memperbaiki bangunan sesuai standar tahan gempa, serta memiliki rencana evakuasi yang jelas, adalah langkah-langkah yang bisa diambil oleh masyarakat untuk mengurangi risiko selama gempa bumi.
(*)