Banjir Terjang Tangerang, BPBD Evakuasi Warga di 17 Titik

7 April 2025 14:34 WIB
bpbd-kota-tangerang-melakukan-evakuasi-banjir-di-wilayah-larangan-dan-tercatat-ada-17-titik-antaraho-bpbd-kota-tangerang-1743997252453_169.jpeg

Kuatbaca.com - Hujan lebat disertai angin yang mengguyur Kota Tangerang pada Minggu, 6 April 2025, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat sebanyak 17 titik lokasi terendam banjir. Sebagai respons cepat, petugas BPBD segera mengevakuasi warga yang terdampak ke posko-posko pengungsian yang telah disiapkan.

Menurut laporan dari BPBD, meskipun sebagian besar warga sudah berhasil dievakuasi, ada sebagian yang memilih untuk bertahan dengan harapan air segera surut. Namun, petugas tetap siaga dengan perahu dan peralatan lainnya, siap untuk membantu jika diperlukan. Proses evakuasi dan penanganan banjir terus berlangsung dengan penuh kewaspadaan dan koordinasi antara berbagai pihak terkait.

1. Titik-Titik Banjir Terparah di Wilayah Larangan

Dari 17 titik banjir yang tercatat, wilayah Larangan menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak. Di kawasan ini, terdapat sejumlah titik banjir yang memengaruhi pemukiman warga. Salah satu titik dengan kedalaman air hingga 60 cm terdapat di Jalan Habib Novel, Kelurahan Larangan Selatan. Selain itu, Kelurahan Kreo Selatan juga tercatat mengalami banjir dengan ketinggian air berkisar antara 60 hingga 80 cm di Jalan H. Daiman.

Meskipun air telah merendam beberapa rumah, upaya evakuasi terus dilaksanakan dengan melibatkan petugas gabungan dari BPBD, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta relawan lokal. Selain mengevakuasi warga, petugas juga fokus pada pembersihan drainase dan pengangkutan sampah yang menghambat aliran air. Langkah-langkah ini diambil untuk mempercepat surutnya banjir dan mengurangi potensi kerusakan lebih lanjut.

2. Upaya Pemulihan dan Penanganan Banjir di Tangerang

BPBD Kota Tangerang tidak hanya fokus pada evakuasi, tetapi juga melakukan sejumlah langkah penanganan darurat untuk mempercepat proses pemulihan. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan rumah pompa yang ada di aliran Kali Angke untuk mengalirkan air secara lebih efisien. Tim drainase juga dikerahkan untuk membersihkan saluran air dari sampah dan kotoran yang menghambat aliran air.

Taufik Syahzaeni, Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, menjelaskan bahwa 50 petugas telah diterjunkan sejak kemarin untuk melakukan pengecekan dan perbaikan. Fokus utama mereka adalah memastikan bahwa seluruh drainase dalam kondisi bersih dan aliran air dapat berjalan lancar. Selain itu, petugas juga menyisir rumah pompa yang ada di wilayah Kecamatan Larangan untuk memastikan pompa berfungsi dengan baik.

3. Dampak Luas Banjir di Tangerang dan Wilayah Terdampak

Banjir yang melanda Tangerang tidak hanya terjadi di kawasan Larangan dan Kreo Selatan. Kecamatan lainnya seperti Cibodas, Pinang, Karang Tengah, dan Ciledug juga tercatat mengalami genangan air. Di Kelurahan Cipadu Jaya, misalnya, air mencapai kedalaman antara 40 hingga 120 cm, merendam pemukiman dan jalan umum. Wilayah-wilayah ini membutuhkan penanganan yang cepat dan terkoordinasi agar dampak banjir dapat segera diatasi.

Selain evakuasi warga, BPBD juga terus memantau kondisi air dan perkembangan situasi di lapangan. Tim gabungan bekerja keras untuk meminimalisir kerusakan dan memastikan warga yang terdampak dapat segera memperoleh bantuan yang diperlukan. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah kota, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan kondisi banjir dapat segera surut dan kehidupan warga kembali normal.

4. Harapan untuk Penanganan Banjir yang Lebih Cepat dan Efektif

Dalam menghadapi bencana banjir seperti ini, koordinasi yang cepat dan responsif sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Kepala BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, menyampaikan bahwa meskipun sebagian warga masih bertahan di rumah, tim petugas tetap siap memberikan bantuan jika dibutuhkan. Di sisi lain, harapan besar agar drainase yang bersih dan rumah pompa yang aktif dapat mempercepat surutnya air.

Tindak lanjut yang perlu diperhatikan ke depannya adalah bagaimana mengurangi potensi banjir serupa di masa depan, salah satunya dengan memperbaiki sistem drainase dan pengelolaan sampah di kawasan-kawasan rawan banjir. Peningkatan infrastruktur dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi faktor penting untuk mencegah banjir lebih parah.

Dengan kerja keras dan upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kota Tangerang dapat menghadapi tantangan bencana ini dengan lebih baik di masa yang akan datang.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending