Banjir Terjadi di Beberapa Titik di Jakarta, 8 RT dan 2 Ruas Jalan Tergenang

Kuatbaca.com - Pada pagi hari ini, Senin, 7 April 2025, sejumlah wilayah di Jakarta, khususnya Jakarta Barat dan Jakarta Timur, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (6/4). BPBD Jakarta mencatat bahwa sebanyak delapan RT dan dua ruas jalan tergenang banjir dengan ketinggian air yang bervariasi, bahkan ada yang mencapai hampir satu meter. Fenomena ini menambah daftar panjang banjir yang sering terjadi di ibu kota, terutama pada musim hujan seperti sekarang.
Banjir yang terjadi ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengakibatkan beberapa saluran air meluap. Akibatnya, banyak permukiman dan ruas jalan yang terendam, menyebabkan gangguan aktivitas warga dan lalu lintas di beberapa titik. Selain itu, BPBD juga melaporkan bahwa beberapa pos pantau air di Jakarta sudah memasuki status siaga, menunjukkan adanya potensi bahaya lebih lanjut jika kondisi hujan terus berlangsung.
1. Wilayah yang Paling Parah Terdampak Banjir di Jakarta Barat
Salah satu wilayah yang paling terdampak banjir berada di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat. Empat RT di wilayah ini terendam dengan ketinggian air mencapai 90 cm. Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu sore ditambah dengan luapan dari Kali Angke membuat genangan air di Rawa Buaya menjadi cukup parah. Hal ini menyebabkan pemukiman warga terendam air, memaksa sebagian dari mereka untuk mengungsi atau tinggal sementara di tempat yang lebih aman.
Selain Rawa Buaya, ada juga beberapa wilayah di Jakarta Barat yang tergenang banjir. Di Kelurahan Joglo, satu RT terendam dengan ketinggian air 30 cm, sementara di Kelurahan Duri Kosambi, satu RT terendam dengan ketinggian 40 cm. Luapan Kali Angke yang dipadukan dengan curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir di daerah-daerah tersebut.
2. Banjir di Jakarta Timur, Luapan Kali Ciliwung Jadi Penyebab Utama
Sementara itu, di Jakarta Timur, banjir terjadi di empat RT yang tersebar di Kelurahan Kampung Melayu. Ketinggian air di wilayah ini tercatat mencapai 40 cm, yang sebagian besar disebabkan oleh luapan dari Kali Ciliwung. Luapan kali tersebut membuat sejumlah rumah dan fasilitas publik di sekitar Kampung Melayu terendam, sehingga warga terpaksa mencari tempat yang lebih aman.
BPBD Jakarta Timur terus melakukan pemantauan dan evakuasi di wilayah-wilayah yang terdampak, mengingat cuaca buruk yang diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Selain itu, pembersihan drainase dan saluran air menjadi prioritas untuk mengurangi genangan yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada pemukiman dan infrastruktur.
3. Dua Ruas Jalan di Jakarta Barat Tergenang Banjir
Selain RT yang terendam, dua ruas jalan di Jakarta Barat juga mengalami genangan banjir yang cukup tinggi. Jalan Outer Ring Road di Kembangan Selatan dan Jalan Kembangan Selatan masing-masing terendam dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Genangan ini menghambat arus lalu lintas di kedua ruas jalan tersebut, menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di beberapa titik. Warga yang melintas di jalan-jalan ini harus berhati-hati, mengingat tingginya risiko kecelakaan akibat jalan yang licin dan terendam air.
Pemerintah daerah melalui BPBD dan instansi terkait lainnya berupaya maksimal untuk mengatasi masalah ini. Selain memantau genangan, mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk memastikan saluran air di sekitar kawasan tersebut dapat mengalir dengan baik, sehingga genangan bisa segera surut.
4. Antisipasi Banjir Berulang, Warga Diminta Waspada
Menanggapi situasi ini, BPBD Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. Warga diminta untuk memperhatikan informasi terbaru terkait kondisi cuaca dan level air yang terus dipantau oleh petugas. Selain itu, BPBD juga mengingatkan agar warga segera melapor jika ada kebutuhan mendesak, seperti bantuan evakuasi atau kebutuhan dasar lainnya.
Banjir yang melanda Jakarta pada Minggu kemarin mengingatkan kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Pemerintah daerah terus berupaya untuk mengurangi dampak banjir dengan melakukan perbaikan infrastruktur dan sistem drainase, namun partisipasi aktif dari warga sangat dibutuhkan agar dapat meminimalkan kerugian dan kerusakan yang lebih parah. Dengan kesadaran dan kerja sama yang baik, diharapkan Jakarta dapat lebih siap menghadapi musim hujan di masa depan.