Banjir Menggenangi Sejumlah Wilayah di Kota Tangerang: 17 Titik Terendam

7 April 2025 11:36 WIB
ilustrasi-banjir-1741074517372_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pada Minggu, 6 April 2025, hujan deras disertai angin melanda sejumlah wilayah di Kota Tangerang, Banten. Cuaca ekstrem ini menyebabkan terjadinya banjir di berbagai titik di kota tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat ada sebanyak 17 titik yang terendam air, dan pihaknya segera melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak. Kondisi ini memaksa warga di beberapa daerah untuk mengungsi ke posko pengungsian yang telah disiapkan.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh BPBD, wilayah dengan dampak terparah adalah Kelurahan Larangan, yang mencatatkan 11 titik lokasi banjir. Seiring dengan meningkatnya intensitas hujan dan terjadinya luapan air, petugas segera bergerak cepat untuk menangani banjir dan mengurangi dampaknya pada masyarakat. Di tengah situasi tersebut, tim gabungan dari berbagai instansi turun tangan untuk membantu meminimalkan kerugian.

1. Proses Evakuasi dan Persiapan Posko Pengungsian

Kepala BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa titik posko pengungsian untuk menampung warga yang terdampak banjir. Salah satu posko utama berada di Musala Nurul Hikmah, Jalan H. Daiman, Gang H. Risin. Meskipun sebagian besar warga sudah dievakuasi, masih ada beberapa orang yang memilih bertahan di rumah mereka dengan harapan air segera surut. Petugas BPBD tetap siap dengan perahu dan kendaraan untuk mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan lebih lanjut.

Sementara itu, petugas juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelancaran proses evakuasi, termasuk menyiapkan logistik dan peralatan pendukung. "Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan tidak ada warga yang tertinggal atau terjebak di area yang terdampak banjir," ujar Ubaidillah.

2. Lokasi Banjir dan Genangan yang Terdampak

Berdasarkan laporan BPBD, banjir terjadi di berbagai kelurahan di Kota Tangerang, dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 120 cm. Beberapa lokasi yang terendam antara lain di Kelurahan Larangan Selatan, Kreo Selatan, dan Cipadu Jaya. Di Kelurahan Larangan Selatan, misalnya, jalan Habib Novel terendam dengan ketinggian air mencapai 60 cm, sementara di Kelurahan Kreo Selatan, jalan H. Daiman tercatat terendam air setinggi 60 hingga 80 cm.

Tidak hanya pemukiman warga yang terdampak, namun beberapa jalan utama dan fasilitas publik juga mengalami genangan. BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama di lokasi-lokasi yang berisiko lebih tinggi terkena dampak banjir. Selain itu, pihaknya terus memantau dan melakukan penanganan agar genangan air dapat segera surut.

3. Langkah Penanganan dan Pembersihan Drainase

Pemerintah Kota Tangerang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), juga mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi masalah banjir ini. Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, menjelaskan bahwa sekitar 50 petugas telah dikerahkan untuk memeriksa kondisi drainase di sejumlah titik rawan banjir. Salah satu tindakan utama adalah memastikan bahwa rumah pompa di aliran Kali Angke dalam kondisi aktif dan berfungsi dengan baik.

Selain itu, petugas juga membersihkan drainase dari sampah dan sumbatan yang dapat memperlambat aliran air. Pembersihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa sistem drainase berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang dapat memperburuk kondisi banjir. Petugas DPUPR fokus pada wilayah-wilayah yang paling terdampak, seperti Kecamatan Larangan, untuk memastikan air dapat mengalir dengan cepat dan mengurangi genangan.

4. Upaya Pemulihan dan Harapan Ke Depan

Dengan adanya upaya pembersihan dan perbaikan drainase yang terus dilakukan, diharapkan genangan air dapat segera surut. Petugas dan tim gabungan lainnya akan terus memantau kondisi lapangan untuk memastikan pemulihan yang cepat. Selain itu, BPBD Kota Tangerang dan instansi terkait juga terus berkoordinasi untuk membantu masyarakat yang terdampak dan memastikan bahwa kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan tempat penampungan, tersedia dengan baik.

Taufik Syahzaeni juga menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya tentang menangani dampak banjir, tetapi juga untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang. Oleh karena itu, pemeliharaan drainase dan penguatan infrastruktur terkait akan menjadi fokus utama untuk mengurangi risiko banjir di Kota Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang berharap agar semua pihak dapat terus bersinergi untuk mengatasi masalah ini dan memastikan kelancaran pemulihan pasca-banjir.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending