Banjir dan Longsor Landa Bantul, Tiga Orang Terluka dan Puluhan Bangunan Rusak

29 March 2025 19:46 WIB
0c2804a6-d905-4ae2-98ad-25513ea83895_169.jpeg

Kuatbaca.com - Bencana hidrometeorologi kembali melanda wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (29/3/2025). Hujan deras yang mengguyur sejak dini hari menyebabkan banjir genangan dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat dampak bencana ini cukup luas, mulai dari kerusakan infrastruktur, rumah warga, hingga menimbulkan korban luka-luka.

1. 12 Kapanewon di Bantul Terdampak Langsung

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, menjelaskan bahwa 12 kapanewon mengalami dampak langsung dari peristiwa ini. Wilayah terdampak meliputi:

  • Kasihan
  • Dlingo
  • Bantul
  • Banguntapan
  • Imogiri
  • Jetis
  • Kretek
  • Pajangan
  • Piyungan
  • Pleret
  • Sewon
  • Srandakan

Kawasan-kawasan tersebut mengalami kombinasi bencana berupa banjir genangan, tanah longsor, hingga pohon tumbang yang mengganggu aktivitas masyarakat dan merusak berbagai fasilitas umum.

2. Rincian Dampak Kerusakan: Rumah, Jalan, dan Fasilitas Umum

Hingga laporan terakhir, BPBD mencatat total 23 kejadian tanah longsor, 4 pohon tumbang, 26 lokasi banjir, serta 1 jembatan yang ambruk.

Secara lebih rinci, bencana ini menyebabkan:

  • 6 unit rumah warga rusak
  • 1 bangket atau dinding penahan tanah rusak
  • 3 talut jebol
  • 5 akses jalan terganggu
  • 4 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan
  • 21 wilayah permukiman terendam banjir
  • 1 jembatan penghubung putus total

Kerugian material akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp 150 juta.

3. Tiga Warga Alami Luka Akibat Longsor

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tiga warga mengalami luka sedang akibat tertimpa material longsoran. Ketiganya adalah:

  • AA (3 tahun)
  • Susilowati (36 tahun), keduanya warga Watu Glundung, Wukirsari, Imogiri
  • Saniyah (54 tahun), warga Kemasan, Karangtengah, Imogiri

Ketiga korban saat ini menjalani perawatan jalan dan dalam kondisi stabil. BPBD memastikan bahwa warga yang terdampak sudah mendapatkan penanganan medis yang layak serta bantuan logistik darurat.

4. BPBD Terus Lakukan Evakuasi dan Mitigasi

Tim BPBD Bantul bersama relawan, aparat TNI-Polri, serta masyarakat sekitar bergerak cepat melakukan evakuasi, pembersihan material longsor, dan mendistribusikan bantuan logistik. Upaya perbaikan akses jalan dan infrastruktur yang rusak juga telah dimulai di beberapa titik.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor dan bantaran sungai. Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

5. Ancaman Hidrometeorologi Masih Mengintai Bantul

Bantul termasuk salah satu wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama saat intensitas hujan tinggi. Kondisi geografis berbukit dan banyaknya tebing tanah yang tidak memiliki vegetasi penahan menjadi faktor pemicu utama.

BPBD terus meningkatkan pemantauan kondisi cuaca, memperkuat sosialisasi mitigasi bencana ke masyarakat, dan menyiagakan tim tanggap darurat di titik-titik rawan bencana.

Kesiapsiagaan dan Respons Cepat Jadi Kunci

Peristiwa banjir dan longsor yang melanda Bantul menjadi pengingat penting bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana harus menjadi prioritas semua pihak. Pemerintah daerah bersama warga perlu terus bersinergi dalam melakukan mitigasi, mulai dari perbaikan drainase, penghijauan lereng, hingga edukasi tanggap darurat.

Masyarakat diharapkan terus mengikuti informasi dari BMKG dan BPBD, serta tidak ragu untuk melaporkan kejadian darurat agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending