Banjir Akibat Meluapnya Sungai Ciampea, Ciampea Bogor, Berdampak pada Ratusan Jiwa

29 April 2025 13:04 WIB
ilustrasi-banjir_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pada Senin malam, 28 April 2025, kawasan Desa Bojong Rangkas, Ciampea, Bogor, Jawa Barat, mengalami banjir yang cukup parah akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam waktu lama. Aliran anak Sungai Ciampea yang meluap menyebabkan banjir menggenangi pemukiman warga, termasuk sejumlah pondok pesantren yang ada di sekitar wilayah tersebut. Banjir ini juga disebabkan oleh adanya penyumbatan bangunan yang terletak di bantaran aliran sungai, yang menghalangi aliran air sehingga menambah tingginya genangan air.

Akibat banjir ini, lebih dari 460 jiwa dilaporkan terdampak. Peristiwa ini menunjukkan bahwa hujan dengan durasi yang lama dan tidak diimbangi dengan sistem drainase yang baik dapat berpotensi menyebabkan bencana banjir yang merugikan banyak pihak, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir seperti Desa Bojong Rangkas. Selain merendam rumah warga, banjir juga mengganggu aktivitas di sejumlah pondok pesantren yang berada di lokasi tersebut.

1. Ketinggian Air dan Dampaknya pada Warga dan Santri

Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga dan pondok pesantren mencapai 1,5 meter pada malam kejadian. Hal ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah dan fasilitas umum di wilayah tersebut. Sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK), yang berjumlah sekitar 160 jiwa, terpaksa mengungsi atau terdampak langsung oleh banjir. Tidak hanya itu, lebih dari 300 orang santri di pondok pesantren setempat, termasuk 50 santriwati, juga harus menghadapi dampak dari bencana ini.

Banjir yang cukup tinggi tersebut menyebabkan banyak barang-barang di rumah warga dan pondok pesantren rusak, dan aktivitas sehari-hari warga serta santri menjadi terganggu. Beberapa keluarga dan santri bahkan harus mengungsi untuk sementara waktu ke lokasi yang lebih aman karena situasi yang sangat berisiko. Kejadian ini menambah deretan bencana banjir yang sering melanda wilayah-wilayah rawan di Kabupaten Bogor.

2. Tindakan BPBD dalam Menangani Banjir

Menanggapi kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, M Adam Hamdani, mengungkapkan bahwa pihaknya segera memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan dasar seperti selimut, makanan, dan perlengkapan lainnya untuk membantu mereka yang terdampak bencana. Selain itu, BPBD juga telah melakukan pembersihan material pascabanjir dengan melibatkan tim gabungan yang terdiri dari berbagai instansi terkait.

Meskipun air mulai surut pada hari berikutnya, Adam menekankan pentingnya penanganan lebih lanjut untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah normalisasi anak Sungai Ciampea agar aliran air tidak terganggu oleh penyumbatan dan bangunan yang berada di bantaran sungai.

3. Penyebab Utama Banjir dan Pentingnya Pengelolaan Sungai

Banjir yang terjadi di Ciampea ini berawal dari hujan deras yang mengalir ke sungai yang sudah tidak mampu menampung debit air yang tinggi. Selain itu, adanya penyumbatan di beberapa titik bantaran anak Sungai Ciampea juga memperburuk situasi, menyebabkan aliran air tidak lancar dan akhirnya meluap ke permukiman warga. Salah satu faktor yang sering menjadi penyebab utama banjir di kawasan ini adalah kurangnya perhatian terhadap pengelolaan sungai dan drainase yang memadai. Jika sistem drainase tidak berfungsi optimal, maka genangan air pun akan menggenangi daerah-daerah rendah.

Banjir seperti ini sering kali mengancam masyarakat yang tinggal di kawasan dataran rendah atau dekat dengan aliran sungai. Oleh karena itu, langkah-langkah seperti normalisasi sungai, perbaikan sistem drainase, serta pembenahan bangunan yang berada di bantaran sungai perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir serupa di masa depan. Pemerintah daerah juga diharapkan bisa lebih proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan merancang kebijakan yang mendukung pengelolaan sungai yang berkelanjutan.

4. Langkah Ke Depan untuk Mencegah Banjir Berulang

Sebagai langkah lanjutan, BPBD Kabupaten Bogor bersama dengan instansi terkait telah merencanakan untuk melakukan normalisasi dan perbaikan terhadap aliran anak Sungai Ciampea yang menjadi penyebab utama banjir. Selain itu, pihak berwenang juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar, seperti tidak membuang sampah sembarangan di sungai, serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas saluran air di daerah tersebut.

Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan lingkungan yang baik, karena perubahan pola cuaca dan curah hujan yang semakin tidak terprediksi dapat memperburuk dampak bencana alam. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan mengikuti peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG, sehingga dapat mengantisipasi bencana dengan lebih cepat dan tepat.

Dengan langkah-langkah perbaikan yang terus dilakukan dan dukungan dari semua pihak, diharapkan bencana banjir yang terjadi di Ciampea dan wilayah sekitarnya bisa diminimalisir di masa depan, dan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana alam yang ada.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending