Perayaan Maulid Nabi: Jejak Sejarah dan Makna Mendalam di Indonesia

Kuatbaca - Maulid Nabi adalah peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awwal dalam penanggalan Hijriah. Kata "maulid" sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan wujud kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Menurut sejarah, perayaan Maulid Nabi telah ada sejak abad ke-2 H atau abad ke-8 M di bangsa Arab. Tradisi ini pun telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Namun, bagaimana sejarah Maulid Nabi berkembang di Indonesia?
1. Peringatan Pertama oleh Wali Songo
Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi pertama kali diperkenalkan oleh Wali Songo sejak tahun 1404 M. Tujuan utama dari perayaan ini adalah untuk memikat hati masyarakat setempat agar mereka memeluk agama Islam.
Pada masa itu, Wali Songo melihat bahwa Raja Hindu di Jawa melakukan pengorbanan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam tradisi Hindu-Buddha pada waktu itu, ketika suatu daerah mengalami bencana, mereka akan mengadakan pengorbanan berupa penyembelihan kerbau untuk menghindari malapetaka.
Hal ini menjadi alasan Wali Songo untuk memperkenalkan peringatan Maulid Nabi kepada masyarakat setempat. Mereka ingin menggantikan tradisi pengorbanan dengan ajaran Islam yang lebih murni.
2. Konsep Syahadatain dan Ritual Sekaten
Maulid Nabi di Indonesia juga dikenal dengan istilah Syahadatain, yang merupakan kesaksian dan pengakuan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Lebih lanjut, Sekaten adalah upacara dan ritual penabuhan gamelan yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta dan Surakarta untuk memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ritual ini memiliki makna mendalam sebagai perayaan Syahadatain.
Hingga saat ini, perayaan Sekaten masih dipertahankan dan diadakan di beberapa kota di Indonesia, termasuk Yogyakarta dan Surakarta. Tradisi ini adalah bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia yang menunjukkan kekayaan warisan keagamaan dan seni.