Maulana Malik Ibrahim, Wali Songo Pertama yang Sebarkan Islam di Jawa

30 March 2023 02:48 WIB
60093600c8133.png

Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim kerap dijuluki sebagai pemimpin para Wali Songo.

Ia dianggap sebagai salah satu tokoh yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Maulana Malik Ibrahim mulai menyebarkan agama Islam di sebuah desa bernama Sembalo yang saat itu berada di bawah kekuasaan Majapahit.

Wilayah itu sekarang menjadi Desa Leran, Kecamatan Manyar yang letaknya sekitar 9 kilometer dari Kota Gresik.

Dikutip dari buku Atlas Wali Songo (2012), berdasarkan catatan Babad ing Gresik, Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan Arab yang datang ke Jawa bersama saudaranya, Maulana Mahpur, beserta 40 orang pengiring.

Mereka tiba di Gerwarasi atau Gresik pada tahun 1371 Masehi. Selain membawa misi menyebarkan agama Islam, mereka juga berdagang.

Sumber cerita lokal menuturkan, Maulana Malik Ibrahim mulai menyiarkan agama Islam dengan mendirikan sebuah masjid.

Ia juga berdagang di tempat terbuka yang berada di dekat pelabuhan yang kemudian disebut sebagai Desa Rumo.

Dalam berdakwah, Maulana Malik Ibrahim dikenal sebagai sosok pemberani, bijaksana dan tidak memaksakan ajarannya.

Dikutip dari buku Mengenal Wali Songo (2013) Maulana Malik Ibrahim tidak menentang secara spontan adat istiadat masyarakat di wilayah Gresik yang kala itu masih memeluk agama Hindu dan Buddha.

Pelan-pelan ia mengenalkan agama Islam kepada masyarakat lewat perilakunya yang ramah dan santun, hingga banyak yang mengikutinya dan memeluk agama Islam.

Setelah dakwahnya dirasa berhasil di wilayah Sembalo, Maulana Malik Ibrahim pergi ke Kutaraja untuk menghadap Raja Majaphit guna mendakwahkan agama Islam.

Tidak disebutkan secara pasti siapa nama raja yang ditemui oleh Maulana Malik Ibrahim, namun jika melihat waktu hidupnya diperkirakan adalah Sri Wikramawardhana (1386-1429).

Meski raja belum mau memeluk agama Islam, namun ia memberikan Maulana Malik Ibrahim sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik yang belakangan dikenal sebagai Desa Gapuro.

Di desa itulah dakwah Maulana Ibrahim tumbuh dengan pesat. Ia mendirikan sebuah pesantren yang mendidik para pemuda mengenai agama Islam.

Mereka dididik agar kelak meneruskan misinya dalam mendakwahkan agama Islam di wilayah Majaphit yang kala itu tengah mengalami kemerosotan akibat perang saudara.

Maulana Malik Ibrahim pun meninggal di Desa Gapura, Gresik, yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan.

Inskripsi angka 882/1419 Masehi di makamnya menunjukkan bahwa ia salah satu tokoh penyebar Islam tertua di Jawa.

Setelah ia meninggal, dakwahnya lantas dilanjutkan oleh sejumlah muridnya, termasuk sang anak, yakni Sunan Ampel.

Kemendikbud RI Kompleks Makam Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)Asal-usul Maulana Malik IbrahimAda beberapa versi mengenai asal usul Maulana Malik Ibrahim sebelum datang ke tanah Jawa. Ada yang menyebu ia berasal dari Samarakand, Maroko, Arab Saudi, hingga Persia. 

Dikutip dari Atlas Walisongo (2012), sebagian orang menganggap bahwa Maulana Malik Ibrahim berasal dari Maroko karena ia sering disebut sebagai Syaikh Maghribi, sehingga disimpulkan bahwa ia berasal dari keturunan Magrib di Maroko, Afrika Utara.

Kemudian ada pula yang menyamakan Maulana Malik Maghribi dengan Syaih Ibrahim Asmarakandi, seperti halnya yang ditulis Babad Tanah Jawi. Sehingga kemudian disimpulkan bahwa ia berasal dari Samarkand, Asia Tengah.

Sementara, Stanford Raffles dalam History of Java menuliskan bahwa berdasarkan sumber lokal, Maulana Malik Ibrahim adalah seorang pandhita termashyur asal Arabia yang merupakan sepupu Raja Chermen.

Beberapa penulisan yang lebih belakang ada juga yang menyebut Maulana Malik Ibrahim merupakan golongan Alawiyah keturunan Nabi Muhammad SAW dari Fatimah Az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib.

Sementara itu berdasarkan pembacaan epigraf sejarawan asal Perancis, J P Moquette atas tulisan pada prasasti makam Maulana Malik Ibrahim disebutkan bahwa pria yang dikenal sebagai Sunan Gresik itu berasal dari Kashan, sebuah tempat di Persia.

J P Moquette menyebut Maulana Malik Ibrahim dulunya terkenal dengan sebutan Kakek Bantal dan meninggal pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal 822 Hijriah.

Informasi

Fenomena Terkini






Trending