Kuatbaca.com - Pencurian dengan modus pura-pura sebagai "debt collector" kini menjadi sorotan setelah insiden perampasan motor kurir ekspedisi di Cilangkap, Jakarta Timur. Zidan, kurir berusia 22 tahun, menjadi korban dari kelompok ini saat ia tengah mengantarkan paket di daerah tersebut.
Kejadian ini berlangsung cepat. Dalam waktu singkat saat Zidan berhenti untuk mengantar paket, ia didekati oleh delapan orang yang mengendarai empat motor. Dengan dalih belum melunasi cicilan, mereka menuntut STNK motor Zidan. Tak berselang lama, salah satu dari mereka mengajak Zidan dengan alasan ingin membawanya ke kantor mereka untuk klarifikasi.
Namun, di tengah perjalanan, sebuah paket milik Zidan tiba-tiba jatuh. Seolah sudah direncanakan, saat Zidan turun untuk mengambil paket tersebut, pelaku yang membawa Zidan dengan segera melarikan diri dengan motornya.
Insiden ini meninggalkan kerugian bagi Zidan yang mencapai kisaran Rp 35 juta, baik dari motor maupun paket yang hilang. Namun, apa yang menarik perhatian adalah informasi yang muncul belakangan bahwa salah satu dari kelompok ini diduga pernah melakukan aksi serupa di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kanit Reskrim Polsek Cipayung, Iptu Hotman Capandi, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menggali informasi lebih dalam mengenai kelompok ini.
"Kami berupaya untuk mengetahui lebih lanjut apakah benar salah satu dari mereka pernah terlibat dalam kejahatan serupa di Cempaka Putih," ujarnya.
Dari kejadian ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama ketika dihadapkan pada situasi yang serupa. Modus pura-pura sebagai "debt collector" ini menunjukkan bahwa pelaku kejahatan kini semakin kreatif dalam mencari korban.
Untuk Zidan dan para kurir lainnya, kejadian ini tentunya menjadi pelajaran berharga. Selalu penting untuk memastikan keamanan diri dan barang bawaan, serta melapor ke pihak berwajib jika merasa ada hal yang mencurigakan.
Diharapkan, dengan peningkatan patroli dan upaya investigasi yang intensif, polisi dapat segera menangkap para pelaku dan memberikan efek jera bagi mereka. Kehadiran kelompok-kelompok semacam ini tentunya mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, terutama bagi mereka yang bekerja di lapangan seperti Zidan.
Semoga kejadian ini menjadi alarm bagi kita semua untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan berkolaborasi dengan aparat keamanan setempat dalam mencegah tindak kejahatan.
(*)