Pemotor Nekat Lawan Arah demi Hindari Macet Proyek LRT Manggarai, Taruhkan Nyawa di Jalan Raya

4 July 2025 11:18 WIB
pemotor-lawan-arah-hindari-macet-proyek-lrt-1751545544096_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kemacetan yang terjadi akibat pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, memicu sejumlah pengendara sepeda motor bertindak nekat. Demi menghindari antrean panjang dan padatnya lalu lintas, sejumlah pemotor memilih melawan arus lalu lintas. Aksi berbahaya ini tidak hanya membahayakan keselamatan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya.

1. Kemacetan Proyek LRT Jadi Pemicu Aksi Nekat

Pembangunan proyek transportasi massal seperti LRT memang bertujuan jangka panjang untuk mengurai kemacetan ibu kota. Namun dalam prosesnya, proyek ini berdampak langsung pada kepadatan arus lalu lintas, terutama di sekitar titik konstruksi. Di kawasan Manggarai, penutupan sebagian ruas jalan dan pengalihan jalur menyebabkan antrean kendaraan menumpuk.

Kondisi inilah yang tampaknya membuat sebagian pengendara sepeda motor memilih mengambil jalur pintas yang sangat berbahaya, yaitu melawan arus. Padahal, tindakan ini jelas melanggar aturan lalu lintas dan berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan fatal.

2. Aksi Melawan Arus: Jalan Pintas yang Membahayakan

Aksi melawan arus bukanlah solusi yang bijak atas kemacetan. Meskipun pengendara bermaksud mempercepat perjalanan atau menghindari antrean, jalur yang mereka tempuh sebenarnya menempatkan mereka dalam kondisi rawan tabrakan, terutama dengan kendaraan dari arah berlawanan yang tidak menduga ada motor melintas di jalur mereka.

Dalam sebuah rekaman yang beredar, tampak sejumlah pengendara sepeda motor sengaja memotong jalur dan memasuki lajur yang seharusnya digunakan kendaraan dari arah sebaliknya. Beberapa dari mereka bahkan melintas cukup kencang, tanpa alat pelindung memadai, dan tidak memperhatikan kondisi sekitar.

3. Reaksi Masyarakat dan Pengguna Jalan Lain

Banyak pengguna jalan yang merasa terganggu dengan ulah pemotor nekat tersebut. Aksi mereka dianggap merugikan dan membahayakan pengendara lain yang sudah tertib mengikuti jalur resmi. Tak sedikit yang mengungkapkan kekesalannya melalui media sosial, menyuarakan pentingnya kesadaran berlalu lintas dan penegakan hukum yang lebih tegas.

Selain itu, tindakan seperti ini juga memperburuk persepsi publik terhadap pengendara sepeda motor di kota besar. Padahal, tidak semua pemotor melakukan pelanggaran. Sebagian besar justru berusaha patuh meskipun dihadapkan pada kondisi jalan yang semrawut akibat proyek pembangunan.

4. Pihak Berwenang Harus Bertindak Tegas

Kondisi seperti ini semestinya menjadi perhatian serius pihak kepolisian lalu lintas dan dinas perhubungan. Pengawasan yang lebih ketat di titik-titik rawan pelanggaran perlu ditingkatkan. Penempatan petugas dan pemasangan rambu larangan melawan arus harus dipastikan efektif.

Bila perlu, dilakukan tindakan tegas seperti tilang di tempat atau penertiban berkala, agar memberi efek jera bagi para pelanggar. Tak hanya itu, edukasi berkelanjutan tentang pentingnya keselamatan berkendara juga harus digencarkan melalui berbagai media.

Fenomena Terkini






Trending