Kuatbaca
19 March 2023 18:20
Jakarta - Ducati sukses besar di MotoGP 2023 dengan memborong tiga kategori juara sekaligus alias triple crown. Ducati meraih gelar konstruktor, tim, dan juga gelar juara dunia lewat pebalap andalannya Francesco Bagnaia. Banyak pihak menilai kesuksesan Ducati karena mereka memiliki motor yang sempurna di lintasan berkat sistem aerodinamika yang canggih. Namun ternyata faktornya tidak sesederhana itu.
Gigi Dall'Igna menjadi tokoh kunci di balik kesuksesan Ducati musim lalu. General Manager Ducati Corse itu datang ke paddock Ducati sejak 2013 dengan membawa beberapa perubahan fundamental. Salah satu kebijakan radikal yang diperkenalkan Dall'Igna adalah penggunaan perangkat aerodinamika di motor Ducati Desmosedici yang dilakukan sejak tahun 2015 silam. Perangkat yang disebut winglet itu akhirnya ditiru oleh pabrikan-pabrikan lainnya.
Gigi Dall'Igna Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images
"Sejak awal saya mengira bidang aerodinamika dalam balap motor belum cukup berkembang," terang Dall'Igna dalam wawancara eksklusif dengan laman Speedweek. "Tetapi kenyataannya adalah, di masa lalu saya tidak pernah memiliki spesialis aerodinamika yang tepat untuk mendorong pengembangan di bidang ini dan memikirkan hal-hal ini. Hanya di Ducati saya menemukan teknisi yang sangat pintar, jadi kami semua melakukan pekerjaan dengan baik bersama di area (aerodinamika) ini," sambungnya.
Di luar pengembangan aerodinamika yang terbukti jitu, banyak pihak tidak tahu jika Dall'Igna telah melakukan pekerjaan besar yang efeknya jauh lebih dahsyat dibandingkan penggunaan perangkat winglet. Dall'Igna telah merevolusi cara kerja di paddock Ducati, sehingga kerja tim balap dengan tim manufaktur di Borgo Panigale, Italia, lebih bisa terkoneksi dan tersinkronisasi.
"Awalnya teknisi di Borgo Panigale tidak bekerja sama dengan baik dengan teknisi di paddock," tegas race director Ducati tersebut. "Saya lalu mengubah pola pikir karyawan dan organisasi. Karena kini para teknisi di pabrik juga punya tugas saat balapan akhir pekan. Mereka terlibat dalam keputusan teknis di setiap akhir pekan GP. Ini membuat mereka terlibat dengan masalah, mereka memahami masalah dengan sangat baik," sambungnya.
"Oleh karena itu, teknisi di dalam pit dapat bekerja sangat baik dengan teknisi di pabrik untuk menemukan solusi bersama. Di Borgo Panigale kami lalu memikirkan bagaimana kami dapat membuat motor menjadi lebih baik. Dan seminggu kemudian mereka datang ke trek balap dengan membawa informasi ini. Kemudian kami mencoba mengambil langkah maju," kata Dall'Igna.
Tag :
InformasiKomentar
Belum ada komentar