INDRAMAYU - Muhammad Zulzalaly Wal Ikram, seorang bocah berusia 8 tahun warga Jalan Talang Tembaga Kelurahan Lemahabang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu secara tak sengaja menelan anak kunci.
Anak kunci tersebut sudah lebih dari satu pekan bersarang di lambungnya, tepatnya sejak Rabu (14/9/2022) malam. Saat itu, bocah tersebut sedang bermain gadget sembari menggigit kunci. Karena mengantuk, kunci itu tidak sengaja tertelan olehnya. Sang ibu, Nina Listiana (40) sempat panik usai kejadian tersebut.
"Berharapnya sih ada orang yang mau membantu saya mengambil kunci dari tubuh anak saya," ujar Nina.
Nina menceritakan, sejak kejadian itu ia sempat panik dan langsung membawa anaknya ke bidan dekat rumahnya. Di sana, Nina disarankan untuk langsung membawa anaknya ke RSUD Indramayu. Mereka pun sampai sekitar pukul 23.30 WIB.
Pada malam itu, diketahui juga Nina mesti berkeliling mencari pinjaman untuk anaknya berobat. Sekitar 10 orang tetangga ia datangi dan mendapat pinjaman sekitar Rp 1 juta.
Utang tersebut saat ini, baru bisa Nina lunasi sebagian.
Ya, Nina adalah seorang single mother, suaminya sudah meninggal dunia saat anak bungsunya masih berusia sekitar 8 bulan. Selama sekitar 7 tahun terakhir Nina berjuang seorang diri untuk menghidupi ketiga anaknya masing-masing berusia 17 tahun, 11 tahun, dan 8 tahun.
Saat berobat, Nina sedikit terbantu dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) karena dia sekeluarga belum mempunyai BPJS. Nina bekerja sebagai buruh cuci. Penghasilannya kurang lebih sekitar Rp 50 ribu.
Tidak hanya itu, rumah yang tinggali diketahui juga adalah rumah kakaknya.
Di sana ia harus berbagi tempat tidur dengan 3 anaknya dan barang-barang rumah tangga.
Rumah tersebut tampak penggap karena tidak ada jendela untuk ventilasi udara.
Selain itu, beberapa tembok yang terbuat dari triplek juga bolong di beberapa sudut.
Karena kondisi ekonomi tersebut, Nina belum bisa lagi membawa anaknya berobat.
Anak bungsunya itu harus menjalani operasi di RSUD Gunung Jati.
SKTM yang digunakan sebelumnya untuk berobat tidak bisa digunakan untuk ke luar daerah. Pemerintah desa diketahui juga saat ini tengah berupaya membuatkan BPJS untuk keluarga Nina.
Namun, BPJS itu kemungkinan baru bisa digunakan per 1 Oktober 2022. Nina sangat berharap, anaknya bisa cepat dapat pertolongan. Ia khawatir, jika berlarut-larut akan mengganggu kesehatan anaknya.
"Tapi mau gimana lagi, untuk operasi secepatnya saya belum ada uang," ujar dia.
Kondisi Ikram
Sementara itu berdasarkan hasil rontgen, kunci itu sudah berada di bagian lambung.
Dirut RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, sejauh ini kondisi pasien masih baik dan tidak mengalami gejala serius.
"Sebenarnya sih kalau misalnya dilihat dari kondisi sekarang, anak tersebut tidak mengeluh apa-apa, kemudian secara pemeriksaan fisik baik," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (21/9/2022).
Namun kunci tersebut tetap harus dilakukan pengangkatan segera. Jika terjadi keterlambatan akan cukup membahayakan kesehatan anak. Dalam hal ini, pihaknya akan terus melakukan evaluasi memantau kondisi kesehatan bocah tersebut. Tim medis
mengkhawatirkan, kunci yang ada di tubuh bocah itu bisa saja turun sampai ke usus.
"Karena kalau sudah di usus bisa mengakibatkan infeksi pada ususnya," ujar dia.
Saat ini, Muhammad Zulzalaly Wal Ikram tengah menunggu selesainya pembuatan BPJS untuk digunakan berobat. Bocah itu akan dirujuk di RSUD Gunung Jati Cirebon. Jika kondisinya semakin memburuk, pihak RSUD Indramayu rencananya akan berupaya maksimal melakukan operasi di rumah sakit setempat.
Ikram Dibawa ke RSAL Mintohardjo atas Perintah Jenderal Andika
Terkini Muhammad Zulzalaly Wal Ikram bertolak ke Jakarta untuk upaya penanganan terkait anak kunci yang bersarang di tubuhnya, Kamis (22/9/2022) malam. Rencananya ia akan menjalani tindakan medis untuk pengangkatan kunci di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr Mintohardjo Jakarta.
Dirut RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengetahui kondisi soal kunci yang tertelan Muhammad Zulzalaly Wal Ikram. Ia pun berkoordinasi dengan Bupati Indramayu, Nina Agustina untuk segera memberikan tindakan medis terhadap bocah tersebut.
Muhammad Zulzalaly Wal Ikram berangkat dengan mobil ambulans yang sudah disiapkan pemerintah daerah.
"Atensi dari Jenderal Andika untuk langsung ditangani dan malam ini langsung dibawa," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Deden Bonni Koswara menyampaikan, upaya pengangkatan kunci tersebut kemungkinan akan dilakukan secara endoskopi. Meski demikian, tim medis akan melakukan evaluasi dahulu untuk mengetahui cara terbaik mengangkat kunci tersebut.
Bupati Indramayu, Nina Agustina kata Deden Bonni Koswara, besok (hari ini) akan menjenguk langsung Muhammad Zulzalaly Wal Ikram di rumah sakit.
"Nanti saya juga akan ke sana mendampingi ibu Bupati, nanti kami juga akan minta arsip-arsip dari sana untuk apa saja yang harus disiapkan pasca-tindakan pengangkatan kunci," ujar dia.
Adapun kondisi Muhammad Zulzalaly Wal Ikram, sejauh ini kata Deden Bonni Koswara, kondisinya masih terpantau baik dan belum ada gejala serius.