Tuhan punya skenario, Heri Hendrayana Harris kecil yang menggemari olahraga dan bercita-cita menjadi atlet ternama ternyata dikemudian hari menjadi penulis ternama dengan nama pena Gol A Gong. Meski diakui Gong, Tuhan juga memberi kesempatan dirinya menjadi atlet juara badminton tingkat nasional maupun internasional di era 90-an, tetapi dengan kondisi cacat. Kepada tim Kuatbaca.com Gol A Gong bercerita bahwa jika kita senantiasa bersyukur dan dengan dukungan keluarga yang baik, setiap orang akan menemukan kesuksesan dari apa yang diikhtiarinya.

Novel Balada Si Roy yang ditulis Gol A Gong 34 tahun silam baru saja diadaptasi menjadi film layar lebar tayang perdana pada 19 Januari 2023. Novelnya sendiri sudah laris 300.000 eksemplar di pasaran. Sementara itu film yang disutradarai Fajar Nugros ini menjadi film layar lebar urutan enam yang paling banyak ditonton di awal tahun, dengan 123.564 penonton.

Para aktor yang bermain dalam film ini diantaranya Abidzar Al Ghifari, Shita Marino hingga Lulu Tobing.

Balada Si Roy yang berlatar era '80-an ini dibintangi oleh Abidzar Al Ghifari, Febby Rastanty, dan Bio One. Balada Si Roy mengisahkan perjalanan pemuda SMA era 80-an yang memulai hidup baru saat pindah ke Serang dari Bandung. Balada Si Roy ditayangkan perdana sebagai film pembuka Jakarta Film Week, Oktober 2022. Dan ditayangkan di Festival Film Internasional BaliMakarya pada Oktober 2022, serta di Jogja-NETPAC Asian Film Festival November 2022.

Nama Gol A Gong tidak hanya dikenal sebagai penulis Balada Si Roy. Selain menulis, Gol A Gong juga banyak terlibat beberapa organisasi literasi, terutama dikukuhkan sebagai duta baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dengan periode masa bakti 2021-2026. Sebelum dijabat Gol A Gong duta baca sendiri diduduki oleh presenter dan praktisi media Najwa Shihab.

Sebelumnya, Gol A Gong juga pernah menjabat sebagai Ketua umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia periode 2015-2020. Pada edisi #safarisastra ini tim kuatbaca.com berkesempatan mengunjungi Gol A Gong pemilik nama pena dari Heri Hendrayana Harris di Rumah Dunia, perpustakaan dan ruang kesenian di Banten.

Rumah Dunia didirikan pada tahun 1998. Sejak tahun 2000, Komunitas ini berada di atas tanah 1000 m2 di belakang rumah Gol A Gong di Komplek Hegar Alam, Ciloang Serang, Banten. Berbagai kegiatan dilakukan Rumah Dunia seperti orasi literasi, hibah buku, perlombaan literasi, penerbitan, bedah/peluncuran buku dan bazar buku murah.

Kepada tim KuatBaca.com, Gol A Gong sampaikan pentingnya 7 pilar Rumah Dunia diantaranya: bagaimana membentuk basecamp, relawan, program, dana, jejaring atau networking, kemudian publikasi dan dokumentasi. “Keterlibatan kolaborasi-kolaborasi Rumah Dunia dengan beberapa kampus ya, terutama di sini misalnya di Untirta dan di UIN gitu”, ungkap Gol A Gong.

Nama Gol itu diberikan oleh ayahnya sebagai ungkapan syukur atas karyanya yang diterima penerbit. Serta, Gong merupakan harapan dari ibunya agar tulisannya dapat menggema seperti bunyi alat musik gong. Sedangkan A diartikan sebagai ‘semua berasal dari Tuhan’. “Maka, nama Gol A Gong dimaknai sebagai kesuksesan itu semua berasal dari Tuhan," ungkap Gol A Gong.

Gol A Gong kecil, dia sering bermain-main di alun-laun Kota Serang. Pada saat dia berusia 11 tahun, dia mengalami kecelakaan yang menyebabkan tangan kirinya harus diamputasi. Pada saat itu, terinspirasi oleh latihan terjun payung tentara, Gol A Gong dan teman-temannya bermain adu nyali; yang berani melompat paling tinggi dari pohon, dia yang berhak untuk menjadi pemimpin. Untuk memberi semangat kepada anaknya, ayahnya mengatakan bahwa dengan banyak membaca, dia akan menjadi sosok yang berhasil.

Gol A Gong juga mengumpulkan banyak penghargaan lain atas keterampilannya. Pada tahun 1985 sampai 1989, Gol A Gong menjadi juara Badminton Antar Orang Cacat Se-Indoensia di Solo dan Surabaya. Pada tahun 1989 dan 1990, dia menjadi juara se-Asia di Fespic Games di Solo dan Kobe-Jepang.

Banyak karya yang telah dimuat di media massa dan terbit berupa buku, seperti Balada Si Roy buku Joe (Gramedia, 1989), Balada Si Roy buku Avonturir (Gramedia, 1990), Balada Si Roy buku Rende-vouz (Gramedia, 1990), Balada Si Roy buku ke Bad Days (Gramedia, 1991), Balada Si Roy buku ke Blue Ransel (Gramedia, 1991), Balada Si Roy buku ke Telegram (Gramedia, 1992), Bangkok Love Story, novel (Gramedia 1994), Labirin Lazuardi: Langit merah Saga novel (Tiga Serangkai, 2007), Labirin Lazuardi: Ketika Bumi Menangis (Tiga Serangkai, 2007), Labirin Lazuardi: Pusaran Arus Waktu (Tiga Serangkai, 2007), Miracle Menantang Maut (Adaptasi Film, dari skrip Anggoro Saronto & Helfi Kardit, 2007) dan masih banyak lagi lainnya.

Gol A Gong lebih dari tiga dekade bergelut di dunia literasi dengan ratusan karya dan sederet penghargaan yang diraihnya, sehingga diharapkan mampu menjadi penggerak hati masyarakat agar mau menjadikan membaca sebagai budaya dalam kesehariannya. Kepada tim KuatBaca.com, Gol A Gong menceritakan rangkaian program Duta Baca Indonesia diantaranya yaitu safari literasai ke berbagai daerah di Indonesia. Diharapkannya, safari literasi ini dapat menghidupkan gairah membaca dan gairah menulis terutama di kalangan pelajar.

Menurut Gol A Gong, sebagai sosok Duta Baca bukan sekadar penyambung lidah program pemerintah tetapi juga sebagai seorang influencer, opinion leader, motivator, penggerak hati masyarakat. “Bagaimana kita bisa mendorong dan menjadikan aktivitas baca sebagai budaya dalam keseharian sehingga nantinya berdampak positif pada pertumbuhan literasi di Tanah Air”, ungkapnya.

Simak obrolan tim KuatBaca.com bersama Gol A Gong dalam #safarisastra :

GOL A GONG DAN BUKU SEBAGAI TEMAN SETIA

https://youtu.be/ujaEwpitaQ8

Komentar

Belum ada komentar

Mau menambahkan komentar ?