Kuatbaca
03 March 2023 16:18
“Sosok perempuan yang merupakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjadi ‘Primadona’ sejumlah tokoh hingga partai politik (parpol). Hal itu tergambarkan sejumlah parpol mengutarakan niat untuk menggandeng dirinya sebagai cawapres 2024 seperti; NasDem, Golkar, PKS, PPP dan Menhan Prabowo Subianto. Selain itu, yang menjadi pertimbangan Khofifah menjadi ‘Primadona’ lantaran mempunyai point plus yang tidak dimiliki cawapres lainnya.”
Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ibarat primadona dalam konstelasi politik dalam beberapa bulan terakhir ini. Sejumlah partai politik (parpol) mengutarakan ketertarikan untuk meminang Khofifah sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada pesta demokrasi 2024 nanti.
Gelagat itu diperlihatkan pertama kali oleh partai yang bermarkas di jalan RP Soeroso, Gondangdia yaitu NasDem. Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali mengusulkan untuk mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
“Wakil presiden menjadi salah satu pos yang hari ini belum dibicarakan. Artinya, pos yang dibuka untuk salah satunya Ibu Khofifah. Peluang itu sangat terbuka untuk beliau,” ucap Ali, Sabtu (1/10/2022).
Menanggapi usulan NasDem, Konsultan Politik di Strategic Center for Leadership (SCL), Ahmad TW Wibowo sosok Khofifah dinilai secara kalkulasi politik mampu bisa menyelesaikan sisi yang lain dari Anies Baswedan.
“Secara geografi, kalkulasi politiknya Anies membutuhkan wakil yang bisa menyelesaikan sisi yang lain, karena Anies bisa dikatakan kuat di Jawa Barat. Nah Khofifah bisa selesaikan yang lain yaitu Jawa Timur dengan basis masanya yang kuat,” ucap Wibowo, saat tampil di podcast Tambang Data Kuatbaca.com, Rabu (15/10/2022).
Di samping itu, usulan NasDem disambut baik oleh PKS yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan. Juru Bicara (Jubir) PKS Ahmad Mabruri menilai sosok Khofifah mewakili segmentasi yang dapat melengkapi Anies Baswedan untuk meraih kemenangan di Pilpres 2024.
“Cocok kok (Anies-khofifah). Mewakili segmen emak emak, mewakili kaum Nahdiyin, mewakili orang Jawa, mewakili orang terpelajar," kata Ahmad Mabruri, Minggu (22/1/2023).
Tak hanya itu, Partai Golkar juga ikut menyatakan ketertarikannya kepada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 Khofifah untuk meminangnya sebagai Cawapres Airlangga.
Isyarat penjajakan politik sudah dimulai setidaknya terlihat sejak November 2022 lalu. Saat Ketua Golkar Jatim M Sarmuji tampak gayeng bersama Khofifah di acara Golkar Jatim Bersholawat.
Saat itu, Sarmuji tak menampik bahwa Golkar memang mendukung Khofifah. Partai berlambang pohon beringin berharap Khofifah jadi cawapres mendampingi Airlangga Hartarto.
“Sampai sekarang kita masih berusaha memasangkan Bu Khofifah sebagai calon wakil presiden mendampingi Pak Airlangga. Bu Khofifah sudah paripurna sebagai pejabat publik, saatnya naik ke pentas nasional sebagai salah satu pemimpin nasional,” ucap Sarmuji, Jum’at (18/11/2022).
Tak hanya parpol, Menhan sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto seakan mengirim isyarat ketertarikan untuk meminang Khofifah sebagai cawapresnya saat melakukan pertemuan di sebuah restoran, Surabaya, pada Senin (13/2/2023) malam.
Saat ditanya soal Pilpres 2024, Prabowo seolah menggoda Khofifah dengan melirik. Beberapa saat kemudian dia mengatakan bahwa mereka tidak membicarakan kontestasi demokrasi tersebut.
"(Bahas pilpres) tentunya itu pada saatnya akan kita bahas, Tadi tidak langsung kita singgung ya Buk ya," kata Prabowo.
Setelah pertemuan itu, banyak spekulasi yang menyakini pertemuan itu merupakan salah satu penjajakan politik Prabowo Subianto mencari pendamping cawapres. Terkait penentuan capres dan cawapres dari Gerindra Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menegaskan siapa pun yang akan mendampingi Prabowo, akan dibahas terlebih dahulu bersama rekan koalisi yaitu PKB.
“Setiap parpol punya strateginya mana yang didahulukan apakah orientasinya untuk pemilu legislatif dulu dan juga apakah memang untuk pilpres saya kira itu nanti sekarang masih too early to tell,” ujar Fadli, Selasa (24/1/2023).
Di lain pihak, menanggapi godaan Prabowo kepada Khofiah. Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut yang menginginkan Khofifah sebagai cawapres ada banyak pihak, bukan hanya Prabowo Subianto.
“Bu Khofifah adalah sosok yang dekat dengan basis dapil PPP. Tentu kita lihat bagaimana perkembangannya karena saya yakin bukan hanya Pak Prabowo yang menginginkan Ibu Khofifah sebagai calon wakil presiden,” ujar Arsul, Kamis (16/2/2023).
Arsul menambahkan, pihaknya membuka peluang kepada tokoh potensial untuk bisa berlaga di politik nasional.
"Artinya kita juga harus membuka pintu, kita juga harus memikirkan kemungkinan ini. Untuk melihat sosok itu sebagai kandidat potensial dari capres atau cawapres," tambahnya.
Meski Khofifah menjadi ‘primadona’ untuk parpol lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nampaknya memberikan restunya kepada Khofifah yang digadang-gadang sebagai cawapres potensial.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai Khofifah justru lebih cocok maju kembali di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur dibandingkan maju untuk perhelatan Pilpres 2024.
“Ibu Khofifah lebih baik melanjutkan sebagai gubernur Jawa Timur. Jatim masih butuh Bu Khofifah, insya Allah kita dukung,” sindir Jazilul, Jum’at (17/2/2023).
Selain itu, Jazilul dengan tegas menyampaikan bahwa PKB menutup pintu bagi capres-cawapres selain Cak Imin.
“Gus Muhaimin tetap terbaik dan kami tutup pintu untuk kemungkinan mengajukan nama lainnya. Gus Muhaimin sudah saatnya dan layak untuk maju dalam Pilpres,” tegasnya.
Dengan begitu, PKB pun menggeser Muhaimin Iskandar kepada persaingan posisi cawapres. Disinyalir agar tidak sekedar menjadi parpol pengekor di Pemilu 2024.
Primadona itu Bernama Khofifah Indar Parawansa
Fenomena Khofifah Indar Parawansa menjadi ‘primadona’, banyak pihak menilai hal tersebut wajar-wajar saja. Lantaran Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur (Jatim) dinilai secara kalkulasi politik mampu mendompleng suara calon presiden (capres) 2024 nanti.
Peneliti politik senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP BRIN) Lili Romli menilai jika nanti Khofifah dipinang sebagai cawapres, itu merupakan suatu keuntungan bagi pasangan capresnya, karena sudah teruji kepemimpinannya.
“Pertama, Dia seorang politisi perempuan yang cerdas, cekatan dan humble juga terus dia juga seorang Gubernur Jatim, tentu memiliki kecakapan administrasi dalam kepemimpinan birokrasi,” kata Lili, saat dihubungi Kuatbaca.com melalui sambungan telepon, Kamis (23/2/2023).
Menurut Lili, yang menjadi pertimbangan Khofifah menjadi ‘Primadona’ lantaran mempunyai basis massa yang loyal dan setia. Hal itu terlihat dari keberhasilan memenangkan Pemilihan Gubernur (pilgub) Jatim yang merupakan provinsi terpadat nomer dua di Indonesia.
“Dia merupakan Gubernur yang memiliki basis massa yang kuat serta setia di Jatim. Terbukti dia bisa memenangkan pilgub. Jatim juga menjadi ladang suara yang besar jika melihat data kepadatan penduduk, ditambah dia sosok mantan ketua muslimat yang dekat dengan kalangan NU, tentunya hal itu menjadi pertimbangan dari para petinggi parpol,” kata Lili.
Apa yang dikatakan Lili ada benarnya jika melihat data jumlah penduduk Indonesia dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) 2022. Provinsi Jatim menempati posisi kedua setelah Jawa Barat (Jabar) dengan jumlah penduduk sebanyak 41,14 juta jiwa (14,94%). Dengan kata lain, meminang Khofifah sama halnya mendapat durian runtuh suara rakyat jika melihat data tersebut.
Selain itu, Khofifah mempunyai point plus yang tidak dimiliki cawapres lainnya. Hal itu tergambarkan ketika ia masuk ke dalam katagori 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia 2023 (The World's 500 Most Influential Muslims 2023).
Diketahui, dalam daftar yang dirilis The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA) tersebut, nama Khofifah masuk dalam kategori tokoh politik muslim. Masuknya nama Khofifah adalah kali ketiga dalam daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh.
Di sisi lain, sejumlah lembaga survei menyakini menggandeng mantan Menteri Sosial era Jokowi yaitu Khofifah bisa memenangkan Pilpres 2024. Catatan CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai koalisi partai harus menguasai wilayah Jawa. Pilihan menggandeng Khofifah adalah tepat. Sebab, suara pemilih di pulau Jawa merupakan terbanyak dan kerap menjadi penentu kemenangan.
“Khofifah itu menarik karena Jawa adalah kunci. Untuk menang di Jawa itu harus merebut daerah-daerah tutorial zonasi wilayah pertempuran primer. Nah Jawa Timur menjadi wilayah pertempuran,” pungkas Pangi, (15/2/2023). (*)
Jurnalis : Ahmad Hendy Prasetyo
Editor : Gery Gugustomo
Illustrator : Rahma Monika
Infografis : Rahma Monika
Komentar
Belum ada komentar