Aktivis sekaligus Ketua Komunitas Civil Society Indonesia Irma Hutabarat mengomentari kemunculan istri mantan Kadiv Propam non-aktif Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ke publik pada Minggu (7/8/2022) lalu.
Ia menganggap kemunculan Putri Candrawathi adalah bentuk dari dipermainkannya publik terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal ini diungkapkannya setelah acara solidaritas bertajuk 'Keadilan untuk Joshua!' di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Senin (8/8/2022) malam.
"Dari mulai Ibu Putri Candrawathi yang katanya sakit-sakit terus, trauma, tiba-tiba nongol. Itu seperti mempermainkan kita semua," tuturnya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Selain itu, Irma juga mengomentari ketidaktahuan publik atas keberadaan Irjen Ferdy Sambo saat ini. Hal ini, menurutnya, menjadi bentuk ketidaktransparanan lain dari Polri atas kasus ini.
"Dia (Ferdy Sambo) dihukumnya di mana, apa yang dilakukannya di penjara? Sekarang kan kita nggak tahu."
"Katanya mau transparan. Dikurung? Dimana dikurungnya? Kenapa kita nggak boleh tahu? Orang ke (Lembaga Permasyarakatan) Sukamiskin aja kita tahu kok," jelasnya.
Bahkan dirinya menduga adanya persengkokolan baru antar personel Polri terkait ketidaktahuan publik atas keberadaan Ferdy Sambo.
Lebih lanjut, Irma melabeli orang-orang yang menurutnya terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini adalah criminal collaborator.
"Kalau Bharada E jadi justice collaborator, maka seluruh yang terlibat dalam pembunuhan Yoshua (Brigadir J) ini adalah criminal collaborator."
"Itulah yang perlu diingat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Putri Candrawathi dengan tim kuasa hukum datang ke Mako Brimob pada Minggu kemarin. Adapun maksud kedatangan dari Putri Candrawathi adalah untuk membesuk Ferdy Sambo, sang suami. Kemudian, di depan awak media, Putri Candrawathi menyatakan bahwa dirinya mencintai dan memercayai Ferdy Sambo.
"Saya putri bersama anak-anak saya memercayai dan tulus mencintai suami saya," katanya.
Lebih lanjut, Putri Candrawathi memohon doa agar dirinya bersama keluarga dapat menjalani masa-masa yang dinilainya sulit ini.
"Saya mohon doa, biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini, dan saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami," ujarnya.
Namun, kata kuasa hukum Putri Candrawathi Arman Hanis, kliennya tersebut tidak dapat membesuk Ferdy Sambo lantaran tak memperoleh.
"Tapi hari ini belum sempat ketemu. Belum diberikan izin, mudah-mudahan besok atau hari-hari berikutnya bisa diberikan izin," jelasnya.
Putri Candrawathi akan Lakukan Asesmen Psikologis di Kediamannya
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi mengatakan akan melakukan asesmen psikologi kepada Putri Candrawathi pada Selasa (9/8/2022) di kediaman pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Adapun, katanya, asesmen dilakukan di kediaman Putri seperti permintaan tim psikolog.
"Permintaan psikolog ibu P (Putri Candrawathi) minggu lalu, agar dilakukan di kediamannya," tuturnya , Senin (8/8/2022).
Hanya saja saat ditanya apa tindakan selanjutnya setelah melakukan asesmen, Edwin tidak membeberkan rencana dari pihaknya.
"Kita lihat dulu hasil yang (asesmen) besok," pungkasnya.