Vincent Kompany Murka Lihat Musiala Cedera Parah Saat Bayern Tersingkir

1. Cedera Mengerikan Jamal Musiala Warnai Kekalahan Bayern dari PSG
Kuatbaca.com - Nasib nahas menimpa Jamal Musiala saat memperkuat Bayern Munich dalam laga panas menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025. Bertanding di Mercedes-Benz Stadium pada Minggu (6/7/2025) dini hari WIB, Musiala mengalami cedera horor patah kaki yang mengejutkan banyak pihak.
Insiden tersebut terjadi di penghujung babak pertama ketika Gianluigi Donnarumma mencoba merebut bola di tanah dan tanpa sengaja menabrak Musiala. Tabrakan keras itu membuat engkel kaki kiri Musiala terlihat bergeser secara tak wajar, dan sang pemain langsung mengerang kesakitan sebelum akhirnya ditandu keluar lapangan.
Tak hanya kehilangan pemain muda berbakatnya, Bayern juga harus menerima kenyataan pahit karena tumbang 0-2 dari PSG, meski lawan bermain dengan sembilan orang usai dua kartu merah mewarnai jalannya pertandingan.
Situasi ini menjadi pukulan berat bagi Bayern Munich, yang bukan hanya tersingkir dari ajang bergengsi antarklub dunia, tetapi juga kehilangan pilar penting dalam skuatnya untuk waktu yang tidak sebentar.
2. Kompany Tersulut Emosi, Bukan Karena Kekalahan
Pelatih Bayern Munich, Vincent Kompany, tak mampu menyembunyikan emosinya usai laga berakhir. Bukan karena hasil pertandingan semata, namun karena rasa empati yang dalam terhadap cedera parah yang dialami Musiala.
“Situasi itu sangat menyulitkan. Saya jarang merasa marah dalam pertandingan,” ucap Kompany dikutip dari The Guardian. “Tapi kali ini saya benar-benar geram. Bukan kepada pemain saya, tapi kepada keadaan.”
Menurut Kompany, Musiala adalah pemain yang hidup dan bernapas untuk sepak bola. Cedera tersebut seakan merampas kebahagiaan seorang pemain muda yang sedang berada dalam masa keemasan kariernya.
“Seseorang seperti Jamal hidup untuk bermain. Ia sudah melalui banyak rintangan, dan kini harus menerima cedera seburuk ini. Rasanya sangat tidak adil,” tambah pelatih asal Belgia itu.
3. Bayern Gagal Manfaatkan Keunggulan Jumlah Pemain
Di sisi lain, kekalahan dari PSG makin memperburuk suasana hati para penggawa Bayern Munich. Meskipun PSG harus bermain dengan sembilan orang setelah dua pemainnya diusir keluar, Die Roten tetap gagal mencetak gol dan tersingkir di perempat final.
Kemenangan PSG ditentukan oleh permainan disiplin dan serangan balik tajam. Bayern yang mencoba menyerang habis-habisan justru tampil terburu-buru dan tidak efektif dalam mengonversi peluang.
Musiala, yang menjadi motor kreativitas lini tengah Bayern, jelas sangat dirindukan dalam babak kedua. Ketidakhadirannya membuat kreativitas serangan Bayern menurun drastis.
Pelatih Kompany menyadari bahwa kehilangan Musiala tidak hanya berdampak secara teknis, tetapi juga secara mental dan emosional terhadap tim yang sedang berusaha bangkit dari performa inkonsisten.
4. Musiala Diprediksi Absen Panjang, Bayern Hadapi Ujian Berat
Dari laporan medis awal, Musiala mengalami patah tulang fibula dan kerusakan ligamen yang membuatnya harus menepi dalam waktu lama. Diperkirakan, sang pemain bisa absen hingga akhir tahun 2025, menyusul kompleksitas cederanya.
Banyak pihak menyayangkan insiden ini, termasuk rekan satu timnya Alphonso Davies yang terlihat emosional melihat cedera Musiala. Bahkan Manuel Neuer sempat mengkritik keras Donnarumma, menyebut tindakan sang kiper terlalu agresif.
Cedera ini pun menjadi pukulan besar dalam perjalanan Bayern musim ini. Tanpa Musiala, mereka harus mencari cara lain untuk menghidupkan lini tengah dan menjaga konsistensi performa di Bundesliga serta Liga Champions.
Kini, Kompany dan tim medis Bayern tengah fokus pada pemulihan dan rehabilitasi Musiala, sembari berusaha menjaga semangat tim tetap menyala meski badai cedera menerpa.