Timnas Indonesia Menyerah Telak 0-6 dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 June 2025 12:00 WIB
gol-jepang-berlanjut-indonesia-tertinggal-6-0-1749558445343_169.jpeg

Kuatbaca.com - Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak dengan skor 0-6 saat melawan Jepang dalam pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga yang digelar di Suita City Football Stadium, Osaka, pada Selasa (10 Juni 2025) sore WIB ini menjadi momen berat bagi skuad Garuda. Jepang yang telah memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia tampil sangat dominan sejak awal pertandingan. Mereka menguasai 71% bola sepanjang laga dan melepaskan total 21 tembakan dengan 12 tendangan tepat sasaran, sementara Indonesia kesulitan menciptakan peluang berarti.

Gol-gol kemenangan Jepang dicetak oleh Daichi Kamada pada menit ke-15 dan tambahan gol penalti di menit tambahan babak pertama (45+6'), Takefusa Kubo (19'), Ryoya Morishita (55'), Shuto Machino (58'), dan Mao Hosoya (80'). Kekalahan ini menjadi catatan pahit sekaligus bahan evaluasi besar untuk Timnas Indonesia menjelang laga-laga berikutnya.

1. Performa Timnas yang Menurun dan Evaluasi Mendalam

Kekalahan dengan skor yang sangat mencolok ini memunculkan beragam kritik, terutama dari kalangan pecinta sepak bola dan pengamat. Banyak yang menyoroti buruknya transisi permainan, positioning yang kacau, serta lemahnya koordinasi antar pemain di lini belakang maupun depan. Performa ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia masih memiliki banyak kekurangan dalam hal taktik dan mental bertanding di level internasional.

Situasi ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih dan staf kepelatihan untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Diperlukan pendekatan yang lebih matang dalam pembentukan skuad, pengembangan skill individu, serta mental juang yang kuat agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara kuat di Asia.

2. Hadiah Jam Rolex dari Presiden Prabowo Jadi Sorotan Netizen

Uniknya, kekalahan telak ini juga diselingi dengan gelak tawa netizen di media sosial. Mereka ramai membahas hadiah jam tangan mewah Rolex yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada para pemain usai kemenangan 1-0 atas China beberapa hari sebelumnya. Hadiah jam tangan bernilai sekitar Rp250 juta per unit ini sebenarnya merupakan bentuk apresiasi dan motivasi agar pemain menjaga semangat dan solidaritas.

Namun, setelah kekalahan besar dari Jepang, netizen dengan cepat mengubah hadiah tersebut menjadi bahan canda dan sindiran. Berbagai komentar lucu dan satir bermunculan di media sosial, mulai dari pertanyaan apakah jam tersebut akan dikembalikan, hingga lelucon bahwa jam Rolex itu “disabotase” sehingga membuat pemain menjadi lemas di lapangan.

3. Candaan Netizen yang Mengocok Perut dan Trending Topic

Hingga kini, tagar terkait jam Rolex bahkan sempat menjadi trending topic di platform X (sebelumnya Twitter). Beberapa netizen mengeluarkan komentar nyeleneh dan penuh humor, seperti usulan agar jam Rolex dijadikan program nasional agar semua rakyat Indonesia bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik. Ada juga yang membandingkan jam Rolex dengan jam merek Jepang Seiko 5 sebagai bentuk peringatan kekalahan dari Jepang.

Komentar-komentar ini memperlihatkan bahwa masyarakat masih peduli dengan Timnas Indonesia, meski dengan cara yang santai dan menghibur. Mereka berharap kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh elemen sepak bola nasional.

4. Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan Timnas Indonesia

Meski hasil pertandingan ini mengecewakan, perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 belum berakhir. Laga ini menjadi pelajaran berharga bahwa membangun tim yang kompetitif membutuhkan proses panjang, termasuk pengembangan kompetisi lokal dan pembinaan pemain muda yang serius.

Penting bagi seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia untuk mengambil hikmah dari kekalahan ini dan terus memperbaiki diri. Harapannya, ke depan Timnas Indonesia bisa tampil lebih percaya diri, solid, dan siap menghadapi tantangan berat di panggung internasional.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending