Tekad Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025: Target Tiga Laga, Lolos Fase Grup!

6 July 2025 19:16 WIB
rahmad-darmawan-1751439115290_169.jpeg

1. Semangat Juang All Star Demi Lolos Grup

Kuatbaca.com - Tim Liga Indonesia All Star datang ke ajang pramusim Piala Presiden 2025 dengan satu tekad kuat: bermain sebanyak tiga kali. Bukan sekadar menjalani laga hiburan, skuat racikan Coach Rahmad Darmawan itu mengincar hasil maksimal agar bisa menembus fase gugur.

Piala Presiden 2025 menghadirkan enam tim peserta yang dibagi ke dalam dua grup, masing-masing berisi tiga tim. Formatnya sederhana: setiap tim bermain dua kali di fase grup. Juara grup berhak melaju ke partai puncak, sedangkan posisi runner-up akan bertarung memperebutkan posisi ketiga.

Dengan sistem ini, hanya dua tim yang bisa melanjutkan ke pertandingan ketiga, entah itu final atau perebutan tempat ketiga. Artinya, satu tim dari masing-masing grup harus puas hanya bermain dua kali dan langsung angkat koper.

Tak ingin berada di posisi itu, tim Liga Indonesia All Star menjadikan “tiga kali main” sebagai yel-yel dan target utama mereka.

2. Oxford United Jadi Ujian Pertama

Laga pembuka Liga Indonesia All Star akan mempertemukan mereka dengan Oxford United, klub asal Inggris yang menjadi tamu spesial dalam turnamen ini. Pertandingan ini akan berlangsung pada Minggu malam, 6 Juli 2025, dan akan menjadi penentu awal dalam misi lolos fase grup.

Coach Rahmad Darmawan, atau yang akrab disapa Coach RD, menyatakan sejak awal bahwa motivasi anak asuhnya sangat tinggi untuk mencetak sejarah di turnamen ini. Menurutnya, kemenangan atas Oxford menjadi langkah penting sebelum menghadapi lawan berikutnya.

“Kalau ingin main tiga kali, berarti harus lolos. Apakah itu menang lawan Oxford atau Arema, target kami jelas,” ujar Coach RD dalam sesi doorstop yang dilansir dari situs resmi Liga 1.

Oxford United sendiri bukan lawan sembarangan. Meski statusnya tamu, mereka punya pengalaman bermain di sepak bola Eropa dan bakal memberikan tantangan fisik dan taktik yang berbeda dari lawan lokal.

3. Arema FC Jadi Laga Penentuan

Setelah menghadapi Oxford, tantangan berikutnya datang dari Arema FC, salah satu klub besar di Liga 1. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada 8 Juli 2025, dan kemungkinan besar akan menjadi laga penentu nasib Liga Indonesia All Star di turnamen ini.

Dengan kekuatan materi pemain yang merata dan dukungan dari suporter fanatik, Arema bisa menjadi ujian krusial yang menentukan apakah tim All Star mampu lolos atau harus puas tersingkir.

Coach RD mengakui bahwa kompetisi di Grup A sangat ketat, tapi ia tetap optimistis karena komposisi pemain yang dipanggil ke tim All Star dipilih berdasarkan performa terbaik mereka selama musim Liga 1 sebelumnya.

Selain kekuatan fisik dan taktik, mental bermain juga menjadi faktor kunci yang dipersiapkan RD untuk menghadapi jadwal padat dan lawan yang beragam.

4. Format Turnamen Padat, Hanya Satu Tiket ke Final

Piala Presiden 2025 memang dirancang sebagai turnamen singkat namun kompetitif. Setiap grup hanya meloloskan satu tim ke final, dan runner-up akan menghadapi runner-up dari grup lain dalam perebutan tempat ketiga.

Jika berhasil memenuhi target tampil tiga kali, Liga Indonesia All Star akan bermain lagi pada 12 atau 13 Juli 2025. Pada tanggal tersebut, partai final dan perebutan posisi ketiga akan digelar secara berurutan.

Grup B sendiri diisi oleh Dewa United, Persib Bandung, dan Port FC asal Thailand. Persaingan di grup ini juga tak kalah sengit, sehingga siapapun lawannya di babak selanjutnya nanti, akan menjadi pertarungan yang layak dinantikan.

Dengan turnamen yang singkat dan padat ini, setiap pertandingan memiliki nilai krusial, dan tidak ada ruang untuk kesalahan. Liga Indonesia All Star harus tampil solid sejak laga pertama.

5. Ujian Ganda: Kebanggaan dan Pembuktian

Lebih dari sekadar turnamen pramusim, Piala Presiden 2025 juga menjadi ajang pembuktian kualitas sepak bola Indonesia, baik dari sisi pemain, pelatih, hingga organisasi pertandingan. Bagi Liga Indonesia All Star, ini adalah momen untuk menunjukkan bahwa pemain lokal bisa bersaing dan tampil menghibur.

Selain itu, tantangan melawan tim asing seperti Oxford United dan tim kuat lokal seperti Arema juga bisa menjadi bahan evaluasi sebelum kompetisi Liga 1 2025/2026 dimulai.

Jika berhasil lolos ke final atau setidaknya perebutan tempat ketiga, maka itu adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antar pemain terbaik di Liga 1 bisa menghasilkan tim yang solid dan kompetitif.

Dengan semangat “main tiga kali” sebagai komitmen bersama, Liga Indonesia All Star siap memberi yang terbaik di Piala Presiden 2025. Akankah mereka berhasil? Kita tunggu aksinya di lapangan.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending