Mauro Zijlstra: Harapan Baru Lini Depan Garuda Muda untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026

Kuatbaca - Langkah strategis kembali dilakukan PSSI dalam upaya memperkuat Tim Nasional Indonesia. Kali ini, sorotan tertuju pada proses naturalisasi Mauro Zijlstra, pemain muda berdarah Belanda-Indonesia yang diproyeksikan memperkuat skuad U-23 dalam ajang Kualifikasi Piala Asia 2026. Nama Mauro bukan wajah baru dalam radar federasi sepak bola tanah air. Namun baru belakangan ini, langkah serius untuk menjadikannya Warga Negara Indonesia benar-benar berjalan secara formal.
Fokus Menuju September 2025
Target utama dari proses naturalisasi Mauro jelas: ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 yang dijadwalkan berlangsung pada September 2025. PSSI melihat kehadiran Mauro sebagai bagian dari penguatan jangka menengah untuk tim muda Indonesia, yang beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan performa signifikan, termasuk pencapaian historis ke semifinal Piala Asia U-23 2024.
Dengan kompetisi besar yang sudah di depan mata, federasi tak mau kehilangan momentum. Mauro dipersiapkan secara khusus untuk menyempurnakan komposisi lini depan Garuda Muda, mengisi celah yang selama ini menjadi titik lemah, yakni kurangnya penyerang murni yang tajam dan konsisten di usia muda.
Bukan Sekadar Pelapis
Meski difokuskan untuk tim U-23, potensi Mauro disebut cukup menjanjikan untuk menembus level senior. Usianya yang baru menginjak 20 tahun, dipadukan dengan produktivitasnya di klub muda FC Volendam, menjadikannya aset jangka panjang. Dalam semusim terakhir, Mauro mencetak 17 gol dari 21 penampilan—angka yang tidak bisa diabaikan, terutama jika dilihat dari perbandingan dengan pemain lokal di kelompok umur yang sama.
PSSI pun membuka kemungkinan bahwa Mauro bisa menjadi alternatif atau pelapis di lini depan tim nasional senior, mendampingi nama-nama seperti Ragnar Oratmangoen dan Ole Romeny. Keputusan ini tentu akan sangat bergantung pada adaptasi Mauro terhadap atmosfer sepak bola Indonesia dan bagaimana ia menyesuaikan diri dengan gaya permainan yang diusung pelatih.
Proses Naturalisasi dalam Jalur Cepat
Prosedur administrasi untuk naturalisasi Mauro saat ini tengah bergulir di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Federasi berharap proses ini bisa selesai dalam waktu dekat, mengingat jadwal kualifikasi yang semakin dekat. Selain dukungan dari kementerian terkait, sinyal positif juga datang dari parlemen dan Presiden, yang belakangan memang memberi perhatian besar terhadap pembinaan sepak bola usia muda.
Dengan dukungan lintas lembaga, PSSI menargetkan surat resmi naturalisasi Mauro bisa keluar secepat mungkin agar sang pemain bisa segera masuk ke dalam program pemusatan latihan. Adaptasi terhadap rekan satu tim dan filosofi pelatih akan menjadi fase penting sebelum ia benar-benar dipercaya mengisi posisi krusial di lini depan.
Masuknya Mauro Zijlstra ke dalam proyek besar pembentukan tim nasional bukanlah langkah insidental. Sejak beberapa tahun terakhir, PSSI mulai lebih agresif dalam merekrut pemain keturunan yang memiliki kualitas dan komitmen untuk membela Merah Putih. Nama-nama seperti Shayne Pattynama, Rafael Struick, hingga Justin Hubner adalah contoh sukses yang kini menjadi andalan di berbagai level timnas.
Kini giliran Mauro yang disiapkan untuk mengisi kekosongan di sektor ujung tombak, sekaligus sebagai bagian dari regenerasi jangka panjang. PSSI sadar bahwa untuk bisa bersaing secara konsisten di level Asia, Timnas Indonesia harus punya kedalaman skuad dan variasi taktik, termasuk dalam hal opsi pemain di posisi vital.
Jika semua proses berjalan sesuai rencana, Mauro Zijlstra akan segera menyusul para pemain naturalisasi lainnya yang telah lebih dulu mengenakan seragam Merah Putih. Publik tentu berharap Mauro tak hanya menjadi nama baru di daftar skuad, tetapi juga mampu memberi dampak nyata dalam perburuan tiket ke Piala Asia U-23 dan—lebih jauh lagi—menjadi bagian dari fondasi tim nasional senior di masa depan.
Sepak bola Indonesia terus berkembang, dan Mauro bisa jadi salah satu batu pijakan penting untuk melangkah ke level berikutnya. Kita tunggu langkah pertamanya di lapangan, dengan harapan besar bahwa darah muda ini mampu menjawab kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.