BMH Sulsel dan Puskesmas Tamalanrea Bersinergi Lawan Stunting di Makassar

Kuatbaca - Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sulawesi Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan stunting. Melalui program Gizi Masyarakat, BMH menyalurkan bantuan gizi kepada 10 keluarga yang tergabung dalam program Zero Stunting di wilayah Tamalanrea, Makassar, pada Sabtu (1/3).
Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga prasejahtera mendapatkan asupan nutrisi yang cukup guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Bantuan ini menjadi langkah nyata dalam mengatasi stunting yang masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia.
Dukungan Tenaga Kesehatan dalam Program Zero Stunting
Para penerima manfaat dalam program ini merupakan keluarga yang telah lama berada dalam pemantauan Puskesmas Tamalanrea. Mereka dipilih berdasarkan kebutuhan mendesak akan intervensi gizi guna mencegah dampak jangka panjang dari kekurangan nutrisi pada anak-anak mereka.
St. Marwati, salah satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Tamalanrea, mengapresiasi inisiatif BMH dalam menyalurkan bantuan ini. Menurutnya, pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama yang harus melibatkan banyak pihak.
“Program ini tentu sangat membantu anak-anak dalam masa tumbuh kembangnya. Harapannya, ke depan kolaborasi ini semakin kuat, karena masalah stunting harus ditangani secara bersama-sama,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa selain bantuan gizi, edukasi kepada orang tua juga menjadi aspek penting dalam mencegah stunting. Orang tua harus memahami pentingnya pola makan seimbang, kebersihan lingkungan, serta pemantauan kesehatan anak secara rutin.
Sinergi Berbagai Pihak untuk Masa Depan yang Lebih Sehat
BMH Sulsel tidak hanya menggandeng Puskesmas, tetapi juga melibatkan akademisi dan praktisi gizi untuk memastikan pendekatan yang komprehensif dalam menanggulangi stunting. Kepala Divisi Program Laznas BMH Sulsel, Basori, menekankan bahwa permasalahan ini berkaitan erat dengan aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus aktif dalam penanganan stunting, terutama di wilayah Tamalanrea yang merupakan salah satu area prioritas BMH. Program gizi ini adalah langkah strategis yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak agar terlaksana dengan baik dan tepat sasaran,” ungkap Basori.
Ia juga menambahkan bahwa stunting bukan hanya sekadar masalah kesehatan, tetapi juga dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, intervensi yang dilakukan harus berkelanjutan dan menyentuh akar permasalahan, termasuk peningkatan kesejahteraan keluarga dan akses terhadap makanan bergizi.
Harapan untuk Masa Depan Anak Indonesia yang Lebih Sehat
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan lebih banyak keluarga yang mendapatkan manfaat dan mampu meningkatkan kualitas hidup anak-anak mereka. Pencegahan stunting memerlukan perhatian jangka panjang serta komitmen dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga sosial, tenaga kesehatan, hingga masyarakat secara umum.
Upaya yang dilakukan oleh BMH Sulsel dan Puskesmas Tamalanrea ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi yang kuat dapat membawa perubahan positif. Dengan kerja sama yang semakin solid, target untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.
Dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat, harapan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia semakin besar. Langkah kecil seperti penyaluran bantuan gizi ini dapat menjadi awal dari perubahan besar dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia di masa depan.