Bio Farma Distribusikan Radiofarmaka FloDeg ke Tiga Rumah Sakit Besar di Indonesia

13 June 2025 12:10 WIB
ilustrasi-vaksin_169.jpeg

Kuatbaca.com- PT Bio Farma (Persero), BUMN farmasi terbesar di Indonesia, resmi mencetak sejarah baru dalam dunia medis nasional dengan mendistribusikan produk radiofarmaka pertama hasil produksi dalam negeri. Produk bernama Fludeoxyglucose - 18F (FloDeg) ini telah dikirimkan ke tiga rumah sakit mitra, yakni RS Tzu Chi PIK Jakarta, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RS Mandaya Royal Puri Tangerang. Langkah ini menjadi bagian penting dari misi nasional dalam memperkuat ketahanan kesehatan dan menciptakan kemandirian dalam industri farmasi berteknologi tinggi.

FloDeg merupakan jenis radiofarmaka yang digunakan dalam teknologi Positron Emission Tomography (PET) Scan, sebuah prosedur pencitraan medis canggih untuk mendeteksi dan memantau berbagai penyakit, termasuk kanker dan gangguan neurologis. Produksi lokal FloDeg menjadikan Indonesia sebagai negara yang siap bersaing dalam bidang teknologi kedokteran nuklir, yang sebelumnya banyak bergantung pada impor.

1. Fasilitas Produksi Canggih di Kawasan Industri Cikarang

FloDeg diproduksi langsung di fasilitas Cyclotron milik Bio Farma yang berlokasi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Fasilitas ini mulai beroperasi sejak diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, pada bulan September 2024. Dengan dukungan teknologi mutakhir dan telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta protokol keselamatan radiasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), fasilitas ini disebut-sebut sebagai salah satu pusat produksi radiofarmaka paling modern di Asia Tenggara.

Infrastruktur ini menjadi fondasi penting dalam mendukung visi pemerintah Indonesia untuk mandiri dalam teknologi medis canggih. Dengan produksi dalam negeri, distribusi produk menjadi lebih cepat dan efisien, serta dapat menekan biaya yang sebelumnya tinggi akibat ketergantungan pada produk luar negeri.

2. Respons Positif dari Rumah Sakit Mitra

Distribusi FloDeg mendapatkan sambutan hangat dari pihak rumah sakit mitra. RS Tzu Chi PIK Jakarta, salah satu rumah sakit yang menerima distribusi pertama, mengungkapkan kepuasannya terhadap kualitas produk. Direktur Medis RS Tzu Chi, dr. Suriyanto, menyampaikan bahwa kecepatan distribusi dan mutu FloDeg memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pelayanan pasien.

Tak hanya itu, dr. Aulia Huda, Spesialis Kedokteran Nuklir RS Tzu Chi, juga memuji FloDeg karena aktivitasnya yang dinilai sesuai bahkan melebihi harapan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia kini telah mampu memproduksi radiofarmaka berkualitas tinggi yang setara dengan standar internasional.

3. Menyokong Pelayanan PET Scan di Daerah

RS Mitra Plumbon Cirebon, yang juga menjadi penerima FloDeg, merasa sangat terbantu dengan hadirnya produk ini. Direktur RS Mitra Plumbon, dr. Herry Septijanto, menyatakan bahwa dukungan Bio Farma dalam penyediaan FloDeg berperan besar dalam kelancaran layanan PET Scan yang mulai dioperasikan sejak April 2025. Sebagai salah satu rumah sakit yang aktif dalam layanan pencitraan medis nuklir, ketersediaan radiofarmaka ini memudahkan dalam mendeteksi penyakit secara akurat dan lebih cepat.

Langkah distribusi ini tidak hanya memperluas akses layanan diagnostik berkualitas tinggi, tetapi juga memperkuat jaringan pelayanan kesehatan di luar ibu kota. Hal ini sangat sejalan dengan program pemerataan layanan kesehatan dan percepatan transformasi teknologi medis di berbagai wilayah Indonesia.

4. Transformasi Bio Farma sebagai Pionir Kedokteran Nuklir Nasional

FloDeg tidak hanya menjadi produk baru dalam portofolio Bio Farma, tetapi juga simbol transformasi perusahaan menuju industri farmasi masa depan. Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal, menyebutkan bahwa peluncuran FloDeg menjadi wujud kesiapan Indonesia untuk mandiri dalam ekosistem kedokteran nuklir yang sebelumnya sangat tergantung pada pihak asing.

Bio Farma juga berencana untuk terus mengembangkan produk theranostic lainnya, yaitu kombinasi terapi dan diagnostik, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di tanah air. Dengan kemampuan memproduksi radiofarmaka secara mandiri, Indonesia kini membuka jalan bagi terobosan baru di bidang kedokteran presisi dan deteksi penyakit berbasis teknologi nuklir.

kesehatan

Fenomena Terkini






Trending