Tragedi Penembakan di Sekolah Graz Austria: 10 Orang Tewas, Termasuk 8 Anak

11 June 2025 12:50 WIB
penembakan-di-sekolah-austria-tewaskan-10-orang-1749614495197.jpeg

Kuatbaca.com - Sebuah tragedi memilukan terjadi di kota Graz, Austria, ketika seorang pria bersenjata menyerang sebuah sekolah menengah atas, Borg Dreierschtzengasse, pada pukul 10 pagi waktu setempat. Insiden berdarah ini menyebabkan sepuluh orang tewas, termasuk delapan anak-anak, satu orang dewasa, serta pelaku penembakan itu sendiri.

Situasi mencekam langsung direspons cepat oleh otoritas keamanan Austria. Kepolisian daerah Steiermark melakukan operasi penyelamatan besar-besaran, dengan dukungan satuan darurat termasuk helikopter. Sekitar 160 personel penyelamat diterjunkan untuk menangani kondisi darurat ini. Saat ini, otoritas setempat menyatakan bahwa kondisi telah kembali aman dan tidak ada ancaman lanjutan di lokasi kejadian.

1. Pelaku Penembakan Diduga Mantan Siswa dan Bersenjata Legal

Pelaku penembakan diketahui berusia sekitar 22 tahun dan merupakan mantan siswa di sekolah tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku membawa dua jenis senjata api saat melakukan aksinya, yakni sebuah pistol dan senapan gentel. Kedua senjata tersebut dikabarkan dimiliki secara legal oleh pelaku, berdasarkan izin senjata api pribadi yang masih berlaku.

Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi sistem pengawasan kepemilikan senjata di Austria. Meski negara tersebut menerapkan larangan terhadap senjata otomatis dan jenis pump-action, sejumlah jenis senjata lain seperti revolver, pistol semi-otomatis, hingga senapan gentel masih dapat dimiliki warga sipil dengan syarat tertentu, termasuk kepemilikan izin menembak atau menjadi anggota klub menembak.

2. Korban Jiwa dan Luka Menjadi Luka Mendalam Bagi Austria

Penembakan ini merenggut nyawa sepuluh orang, mayoritas di antaranya adalah siswa sekolah. Selain korban tewas, setidaknya 50 orang lainnya mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga serius. Palang Merah Austria turut memberikan bantuan medis darurat dan evakuasi terhadap para korban yang selamat dari insiden mengerikan tersebut.

Tragedi ini tidak hanya mengguncang masyarakat Graz, tapi juga seluruh Austria. Kota Graz sendiri merupakan ibu kota dari negara bagian Steiermark dengan populasi sekitar 300.000 jiwa. Selama ini dikenal sebagai kota pelajar dan pusat pendidikan, kota ini kini diliputi duka mendalam atas kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

3. Reaksi Pemerintah Austria dan Komunitas Internasional

Menanggapi insiden ini, Kanselir Federal Austria, Christian Stocker, segera membentuk tim investigasi khusus untuk menangani penyelidikan secara menyeluruh. Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai tragedi nasional yang mencabik rasa aman masyarakat Austria, terutama dunia pendidikan yang selama ini dianggap sebagai ruang aman bagi generasi muda.

Duka juga datang dari berbagai pemimpin internasional. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyampaikan belasungkawa mendalam. Ia menekankan pentingnya menjaga sekolah sebagai tempat yang aman dan penuh harapan, bukan menjadi lokasi kekerasan yang mengancam nyawa anak-anak.

4. Evaluasi Kepemilikan Senjata Jadi Sorotan Serius

Insiden penembakan massal ini kembali memunculkan perdebatan luas mengenai regulasi kepemilikan senjata api di Austria. Meski tergolong negara Eropa dengan kontrol senjata yang cukup ketat, data menunjukkan bahwa sekitar 30 dari 100 warga sipil di Austria memiliki senjata api, sebagian besar digunakan untuk berburu atau kegiatan olahraga menembak.

Kejadian di Graz memperkuat dorongan masyarakat dan organisasi perlindungan anak untuk meninjau ulang kebijakan tersebut. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem perizinan dan pengawasan kepemilikan senjata dinilai menjadi langkah penting demi mencegah tragedi serupa di masa mendatang.

internasional

Fenomena Terkini






Trending