Raksasa Batu Bara Rusia Mechel Terima Bantuan Negara di Tengah Krisis

Kuatbaca.com - Raksasa tambang batu bara asal Rusia, Mechel, tengah menghadapi masa krisis yang cukup berat. Untuk meringankan beban, pemerintah Vladimir Putin memutuskan memberikan bantuan berupa keringanan fiskal. Bantuan tersebut meliputi penundaan pembayaran pajak dan iuran jaminan sosial selama tiga tahun, senilai lebih dari 13 miliar rubel atau setara sekitar Rp 2,68 triliun.
1. Mechel Jadi Perusahaan Pertama Penerima Insentif Pemerintah
Mechel mendapat status sebagai perusahaan batu bara pertama yang mendapatkan persetujuan dari pemerintah untuk penundaan fiskal tersebut. Nelli Galeeva, Direktur Keuangan Mechel, menyebut bahwa bila kebijakan ini diperluas ke industri batu bara secara keseluruhan, perusahaan bisa menghemat sekitar US$ 6 juta per bulan.
“Kami menjadi yang pertama mengajukan dan mendapat persetujuan dari komisi yang dipimpin Menteri Keuangan,” ujar Galeeva.
Kebijakan ini menunjukkan langkah konkret pemerintah untuk menopang industri yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi dan ekspor Rusia.
2. Krisis Menggerus Penjualan dan Produksi Mechel
Meski mendapat keringanan fiskal, kondisi dalam industri tetap jauh dari kata stabil. Oleg Korzhov, CEO Mechel, menyatakan bahwa industri batu bara di Rusia saat ini sedang mengalami penurunan tajam.
Korzhov memperkirakan penjualan batu bara Mechel akan turun hingga 25% dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, ini merupakan "skenario pesimistis", meski ia mengakui bahwa perkembangan situasi bisnis bisa berubah cepat tergantung kondisi pasar global dan domestik.
3. Krisis Terburuk Sejak 1990-an
Peringatan keras datang dari Vladimir Korotin, kepala asosiasi Russian Coal, yang menyebut krisis ini sebagai yang terburuk sejak era 1990-an. Penurunan permintaan global membuat batu bara menumpuk di gudang, sementara indikator kinerja perusahaan menunjukkan tekanan berat.
Menurut data internal, pada 2024 hingga kuartal pertama 2025 sekitar 61,8% perusahaan batu bara mengalami kerugian — lebih besar dari yang berhasil mendapat keuntungan. Meski produksi masih naik tipis sebesar 1,4% pada lima bulan pertama 2025, angka ini tidak diimbangi oleh penjualan yang cukup.
4. Tekanan di Pusat Tambang Kemerovo
Wilayah Kemerovo, pusat tambang batu bara nasional, menjadi saksi penurunan tajam volume pengangkutan dan aktivitas penambangan. Laporan dari Pusat Analisis Makroekonomi dekat Kremlin menyebut bahwa hampir semua indikator usaha tambang menunjukkan tren negatif.
Meski demikian, krisis kebangkrutan massal masih bisa dihindari berkat kebijakan keringanan fiskal dan dukungan penuh pemerintah.
5. Strategi Korporasi Mengurangi Beban Utang
Untuk menjaga keberlangsungan, Mechel akan melakukan upaya restrukturisasi aset. Salah satu rencana adalah menjual beberapa fasilitas di sektor energi sebagai cara meredam rasio utang yang sempat naik hingga 4,6 kali EBITDA pada 2023.
Krisis ini menekan EBITDA Mechel turun signifikan, dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 56 miliar rubel. Pengurangan aset di sektor energi menjadi salah satu strategi untuk memperkuat neraca keuangan.