Pertamina UMK Academy 2025: Dorong Usaha Mikro Go Digital dan Tembus Pasar Global

Kuatbaca.com - Di tengah tantangan ekonomi global dan transformasi digital yang semakin masif, Pertamina kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) lewat program pembinaan bertajuk Pertamina UMK Academy 2025. Program ini dirancang untuk mendorong para pelaku usaha naik kelas dengan memperluas pasar serta mengadopsi teknologi digital dalam menjalankan bisnis.
Sebanyak 1.490 pelaku UMK dari berbagai wilayah Indonesia turut ambil bagian dalam program ini. Melalui serangkaian pelatihan dan pendampingan, peserta diberikan bekal keterampilan agar mampu berdaya saing di tingkat nasional bahkan internasional. Pendekatan yang diterapkan bersifat komprehensif, mulai dari edukasi pemasaran, digitalisasi, modernisasi usaha, hingga konsep keberlanjutan berbasis lingkungan.
Di Pekanbaru, Pertamina melakukan kunjungan langsung ke lima UMK peserta program yang menunjukkan potensi dan semangat tinggi dalam berinovasi. Mereka adalah Bawang Hitam Kadedika, Hefindho Catering, Dapur Misco, Dapur Atikah, dan PT Okra Nusantara Mandiri. Selain kunjungan lapangan, peserta lainnya mendapatkan pelatihan intensif di Rumah BUMN Pertamina yang berlokasi di daerah tersebut.
Kegiatan pelatihan tersebut bukan sekadar teori, tetapi juga dilengkapi dengan sesi coaching tatap muka bersama mentor profesional. Materi yang diberikan dirancang khusus untuk membantu UMK menyelesaikan tantangan nyata yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha.
1. Pelatihan Menyeluruh untuk Siapkan UMK ke Era Digital
Program Pertamina UMK Academy 2025 membawa semangat transformasi digital dan inovasi berkelanjutan. Pelatihan difokuskan pada beberapa poin penting seperti strategi pemasaran digital, pengelolaan usaha berbasis teknologi, serta pengenalan konsep ramah lingkungan dalam rantai produksi. Semua ini dirangkum dalam motto pembinaan: “Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global,” dan yang terbaru, “Go Green”.
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan tidak hanya bisa bertahan dalam persaingan pasar yang ketat, tetapi juga mampu mengembangkan skala bisnisnya. Para pelaku UMK diberikan pemahaman mengenai pentingnya branding, memanfaatkan media sosial untuk promosi, hingga cara mengelola toko daring agar bisa menjangkau konsumen di luar daerah bahkan luar negeri.
Salah satu daya tarik program ini adalah adanya kompetisi antar peserta dari berbagai wilayah. Peserta terbaik akan melaju ke tingkat nasional dan berpeluang memperoleh hibah peralatan berbasis teknologi dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah. Ini merupakan bentuk nyata dukungan Pertamina dalam mendorong percepatan pertumbuhan UMK berbasis teknologi.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan ilmu baru, tetapi juga menciptakan jejaring antar pelaku UMK agar mereka bisa saling berkolaborasi dan bertukar pengalaman. Dengan begitu, dampak program bisa menyebar lebih luas dan mendorong terciptanya ekosistem bisnis mikro yang sehat dan berdaya saing.
2. Okra Nusantara Mandiri: Bukti Nyata Manfaat Program Pembinaan
Salah satu pelaku usaha yang merasakan manfaat besar dari keikutsertaannya adalah Ernawati, pemilik PT Okra Nusantara Mandiri. Usahanya bergerak dalam produksi makanan dan minuman berbahan dasar tanaman okra, seperti kopi okra, keripik okra, hingga nugget berbahan okra. Setelah mengikuti program Pertamina UMK Academy, Ernawati mengaku mengalami lompatan signifikan dalam pengembangan bisnisnya.
Ia kini telah memasarkan produknya secara daring, menjangkau berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Probolinggo, hingga Jambi. Digitalisasi yang diterapkan membuat proses distribusi menjadi lebih efisien, sementara promosi melalui media sosial meningkatkan jangkauan audiens.
Menurut Ernawati, pembinaan yang diberikan tidak hanya fokus pada aspek teknis bisnis, tetapi juga mendorong semangat dan keyakinan diri untuk terus maju. Ia pun semakin optimistis bahwa produknya mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Terbukti, tren permintaan produk okra kreasinya terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih sadar akan makanan sehat.
Kisah Ernawati menjadi gambaran nyata bahwa dengan bimbingan yang tepat dan eksekusi yang konsisten, UMK Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan naik kelas.
3. Sejalan dengan Asta Cita: Dorong Wirausaha dan Ciptakan Lapangan Kerja
Program ini juga sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita, khususnya poin terkait penguatan ekonomi kerakyatan, penciptaan lapangan kerja, dan mendorong tumbuhnya wirausaha baru. UMK diposisikan sebagai tulang punggung ekonomi nasional, dan dukungan dari berbagai pihak seperti BUMN menjadi kunci keberhasilan sektor ini.
Pertamina, sebagai perusahaan energi milik negara, turut mengambil peran aktif dalam pembangunan ekonomi nasional melalui pembinaan sektor UMK. Program semacam ini menjadi bukti bahwa BUMN tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dengan semakin banyaknya UMK yang mendapatkan akses pelatihan dan pembinaan, ekosistem kewirausahaan di Indonesia pun semakin kuat. Ini penting untuk menciptakan ketahanan ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti inflasi, ketegangan geopolitik, dan krisis iklim.
Ke depan, diharapkan program serupa bisa terus dikembangkan dan diperluas cakupannya, agar lebih banyak pelaku UMK di pelosok negeri bisa merasakan manfaat langsung dan membawa perubahan bagi lingkungannya.