Mechel: Raksasa Batu Bara Rusia yang Kini Bergantung pada Bantuan Pemerintah

6 July 2025 12:04 WIB
batu-bara-rusia-mandek-pengusaha-lokal-polandia-ketiban-durian-runtuh-1_169.jpeg

Kuatbaca.com - Industri batu bara di Rusia tengah menghadapi tekanan berat. Salah satu pemain utama di sektor ini, Mechel, kini menjadi simbol dari krisis yang menghantam industri tambang batu bara global. Perusahaan tambang yang selama ini dikenal tangguh itu kini harus menerima dukungan langsung dari pemerintah Rusia demi mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Pemerintah Rusia memberikan dukungan keuangan kepada Mechel dalam bentuk penangguhan kewajiban fiskal, termasuk penangguhan pembayaran pajak dan iuran jaminan sosial selama tiga tahun. Nilai total bantuan tersebut mencapai lebih dari 13 miliar rubel, setara dengan sekitar Rp 2,68 triliun. Dukungan ini menjadi sinyal kuat bahwa sektor batu bara kini berada dalam fase kritis, bahkan bagi raksasa sekalipun.

1. Strategi Bertahan: Penangguhan Pajak sebagai Bentuk Bantuan

Mechel, melalui Direktur Keuangannya, Nelli Galeeva, mengonfirmasi bahwa mereka adalah perusahaan pertama yang disetujui menerima bantuan oleh komisi pemerintah yang dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov. Bentuk bantuannya tidak berupa dana tunai langsung, tetapi dalam bentuk penangguhan kewajiban negara yang nilainya sangat besar.

“Dengan skema bantuan ini, kami bisa menghemat sekitar US$ 6 juta per bulan,” ujar Nelli Galeeva. Ia juga menekankan bahwa langkah ini bisa menjadi model kebijakan baru untuk menyelamatkan industri batu bara Rusia secara keseluruhan, bukan hanya Mechel.

2. Situasi Industri yang Memburuk: Penurunan Produksi dan Permintaan

Meski mendapat bantuan, kondisi industri tetap jauh dari stabil. CEO Mechel, Oleg Korzhov, mengungkapkan bahwa perusahaan menghadapi tantangan berat dari berbagai sisi. Ia memperkirakan bahwa pengiriman batu bara akan dikurangi hingga 25% dibandingkan tahun lalu karena permintaan yang menurun drastis di pasar global maupun domestik.

“Kami menyusun skenario paling pesimistis, tapi kami tetap berharap ada perbaikan kondisi, baik secara lokal maupun internasional,” kata Korzhov. Menurutnya, tekanan terjadi bukan hanya dari segi permintaan, tetapi juga akibat fluktuasi nilai tukar dan biaya operasional yang kian tinggi.

3. Lebih dari Setengah Perusahaan Batu Bara Merugi

Dalam laporan terkini, disebutkan bahwa sejak tahun 2024 hingga kuartal pertama 2025, sebanyak 61,8% perusahaan batu bara di Rusia mencatatkan kerugian. Ini menjadikan sektor batu bara sebagai satu-satunya industri besar di negara tersebut di mana jumlah perusahaan yang merugi lebih banyak daripada yang mencetak laba.

Meskipun produksi nasional tercatat naik tipis sekitar 1,4% dalam lima bulan pertama 2025, kenyataannya sebagian besar hasil produksi tersebut tidak terserap oleh pasar. Batu bara menumpuk di gudang karena permintaan yang anjlok, baik dari sektor energi dalam negeri maupun pasar ekspor.

4. Tekanan di Wilayah Penghasil: Kemerovo dalam Sorotan

Wilayah Kemerovo, sebagai pusat utama tambang batu bara nasional, menjadi barometer kondisi industri tambang di Rusia. Penurunan aktivitas di kawasan ini menjadi pertanda serius bahwa industri tambang sedang mengalami perlambatan signifikan.

Lembaga riset ekonomi yang dekat dengan pemerintah Rusia mencatat bahwa seluruh indikator kesehatan finansial perusahaan batu bara—mulai dari arus kas, margin keuntungan, hingga tingkat investasi—mengalami tekanan yang signifikan. Ini mempertegas bahwa krisis saat ini bukan hanya berdampak secara teknis, tetapi juga struktural.

Fenomena Terkini






Trending