5 Juli, Hari Bank Indonesia: Jejak Awal Kedaulatan Keuangan Republik

5 July 2025 11:00 WIB
ilustrasi-bank-indonesia_169.jpeg

Kuatbaca - Setiap tanggal 5 Juli, bangsa Indonesia memperingati Hari Bank Indonesia, sebuah momentum bersejarah yang menandai lahirnya kedaulatan moneter nasional. Di balik perayaan ini, tersimpan perjalanan panjang dan penuh perjuangan dalam membangun sistem keuangan yang mandiri dan berpijak pada kepentingan rakyat Indonesia sendiri.

Lahirnya Bank Negara Indonesia dan Simbol Perlawanan Ekonomi

Tepat pada 5 Juli 1946, di tengah suasana revolusi fisik dan politik yang masih membara, pemerintah Indonesia mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI). Pendirian bank ini bukan hanya langkah administratif, tetapi juga tindakan strategis untuk menegaskan eksistensi ekonomi Indonesia yang baru merdeka. Bank ini diberi mandat penting: mencetak dan mengedarkan Oeang Republik Indonesia (ORI), yang menjadi mata uang resmi pertama Republik Indonesia.

Penerbitan ORI saat itu adalah aksi nyata perlawanan terhadap upaya Belanda yang kembali mengaktifkan De Javasche Bank dan mencetak uang NICA. Dalam konteks ini, lahirnya BNI tidak sekadar menandai berdirinya lembaga keuangan nasional pertama, melainkan juga simbol perlawanan terhadap dominasi ekonomi kolonial. Oleh karena itu, 5 Juli dikenang sebagai tonggak awal perjalanan sistem keuangan Indonesia yang berdaulat.

Dari De Javasche Bank ke Bank Indonesia

Sejarah perbankan Indonesia sebenarnya telah dimulai jauh sebelum kemerdekaan. Pada abad ke-17, ketika perdagangan rempah-rempah menggeliat dan bangsa Eropa mulai menancapkan pengaruhnya di Nusantara, aktivitas keuangan sudah mulai terbentuk. Pada tahun 1828, pemerintah kolonial Belanda mendirikan De Javasche Bank (DJB), yang diberi kewenangan mencetak uang gulden dan menjadi bank sirkulasi Hindia Belanda.

Namun, kiprah DJB sebagai bank sirkulasi kolonial berakhir setelah kemerdekaan. Pada 1 Juli 1953, pemerintah Indonesia secara resmi mendirikan Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral menggantikan DJB. Sejak saat itu, BI memegang peran penting dalam menjaga kestabilan moneter dan sistem keuangan nasional.

Dua Tanggal, Dua Makna Sejarah

Menariknya, Indonesia memiliki dua tanggal penting yang terkait dengan bank sentral. Tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Indonesia, sebagai bentuk penghormatan atas lahirnya BNI dan penerbitan ORI yang menjadi awal dari sistem perbankan nasional yang merdeka. Sementara itu, 1 Juli menjadi Hari Ulang Tahun Bank Indonesia, yang merujuk pada tanggal berdirinya BI secara resmi sebagai bank sentral berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953.

Keduanya punya makna historis yang berbeda, namun sama pentingnya. Jika 5 Juli menandai kebangkitan ekonomi Indonesia dari penjajahan, maka 1 Juli mencerminkan konsolidasi sistem keuangan nasional di era kedaulatan.

Kini, Bank Indonesia tak hanya mengurusi soal pencetakan uang atau pengawasan bank. Lembaga ini telah bertransformasi menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas makroekonomi, mengatur sistem pembayaran, serta mendorong inovasi keuangan digital yang inklusif. Setiap tahunnya, peringatan HUT BI pada 1 Juli selalu diiringi tema yang mencerminkan arah kebijakan strategis.

Pada tahun 2025 ini, tema yang diangkat adalah "Akselerasi Transformasi untuk Sinergi Pembangunan dan Kemajuan Negeri." Tema ini menjadi refleksi komitmen BI dalam mempercepat digitalisasi sistem keuangan, memperkuat sinergi antar lembaga, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Peringatan Hari Bank Indonesia bukan hanya milik mereka yang bekerja di sektor keuangan. Ini adalah momen nasional untuk mengenang betapa pentingnya sistem ekonomi yang mandiri dalam membangun negara. Sejak awal berdirinya, perbankan di Indonesia telah menjadi bagian dari perjuangan, bukan hanya alat ekonomi tetapi juga simbol kedaulatan.

Di tengah tantangan zaman, mulai dari ketidakpastian global hingga perkembangan teknologi finansial yang sangat cepat, Bank Indonesia terus mengembangkan perannya. Dari sekadar pengendali inflasi, kini BI juga aktif mendorong inklusi keuangan, menjaga keseimbangan ekonomi nasional, dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan.

Hari Bank Indonesia mengingatkan kita semua bahwa kedaulatan sebuah negara tidak hanya ditentukan oleh bendera dan senjata, tetapi juga oleh kemampuan mengelola ekonominya sendiri. Tanggal 5 Juli menjadi pengingat bahwa kemerdekaan sejati hanya dapat terwujud jika bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri—termasuk dalam urusan uang dan perbankan.

Fenomena Terkini






Trending