Rob Masih Rendam 1 RT di Jakarta Utara, BPBD Terus Lakukan Penanganan Cepat

24 June 2025 08:30 WIB
0c2804a6-d905-4ae2-98ad-25513ea83895_169.jpeg

Kuatbaca.com-Jakarta Utara kembali diterpa banjir rob pada Selasa pagi, 24 Juni 2025. Hingga pukul 07.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat satu Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Pluit masih tergenang air laut dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter. Meskipun tergolong ringan, genangan tersebut menjadi perhatian serius karena berpotensi mengganggu aktivitas warga jika tidak segera ditangani.

Kondisi rob ini merupakan dampak dari tingginya pasang air laut yang terjadi secara periodik. Dalam beberapa hari terakhir, kawasan pesisir Jakarta memang berada dalam masa risiko tinggi terhadap genangan air laut, terutama karena adanya kombinasi antara fase bulan baru dan fenomena perigee, di mana jarak bulan berada paling dekat dengan bumi, memicu gelombang pasang lebih tinggi dari biasanya.

1. Peringatan Dini Telah Dikeluarkan untuk Wilayah Pesisir

Sejak 21 Juni lalu, BPBD DKI Jakarta telah merilis peringatan dini terkait potensi banjir rob di wilayah utara Jakarta. Peringatan ini berlaku hingga 29 Juni 2025, dengan menyoroti fase pasang maksimum air laut sebagai ancaman utama. Kondisi ini diperparah dengan infrastruktur drainase yang belum sepenuhnya optimal di beberapa titik pesisir, membuat air lebih mudah menggenangi kawasan permukiman warga.

Rob bukan sekadar persoalan genangan biasa, melainkan bagian dari dampak perubahan iklim yang semakin terasa di kawasan urban seperti Jakarta. Naiknya permukaan laut dan berkurangnya daerah resapan membuat banjir rob menjadi siklus rutin yang perlu penanganan lintas sektor secara terpadu.

2. Tanggap Cepat dari BPBD dan Instansi Terkait

BPBD DKI Jakarta bergerak cepat menanggapi genangan ini dengan mengerahkan petugas lapangan untuk memantau perkembangan di titik-titik rawan rob. Mereka juga berkoordinasi langsung dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk mempercepat penyedotan genangan.

Dalam situasi darurat, komunikasi antara lurah, camat, hingga satuan petugas lapangan menjadi kunci utama. Tali-tali air di sekitar wilayah terdampak diperiksa untuk memastikan tidak tersumbat dan dapat mengalirkan air dengan optimal. BPBD menargetkan genangan ini dapat surut sepenuhnya dalam waktu singkat agar tidak mengganggu aktivitas warga.

3. Imbauan Waspada dan Layanan 24 Jam bagi Masyarakat

Meskipun genangan hanya terjadi di satu RT, masyarakat di kawasan pesisir Jakarta Utara tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Rob dapat datang secara tiba-tiba, terlebih jika terjadi bersamaan dengan hujan lebat atau gelombang tinggi. BPBD mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air dan segera melapor jika melihat potensi penyumbatan atau genangan yang memburuk.

Sebagai bentuk layanan publik, BPBD mengoperasikan pusat panggilan darurat 112 yang bisa diakses secara gratis 24 jam penuh. Nomor ini disiapkan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau ingin melaporkan kondisi darurat di lingkungannya.

4. Beberapa Wilayah Sudah Surut, Penanganan Terus Dilanjutkan

Selain 1 RT di Pluit yang masih tergenang, beberapa wilayah lain yang sebelumnya terdampak rob kini sudah dilaporkan surut. Misalnya, satu RT di Kelurahan Marunda dan 12 RT lainnya di Pluit yang sempat mengalami genangan air laut telah kembali normal. Jalan-jalan utama seperti Jl. Hiu dan Jl. Cumi di Penjaringan serta Jl. RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) juga telah bebas dari genangan.

Meski demikian, kondisi ini menjadi pengingat bahwa Jakarta masih menghadapi tantangan besar terkait rob, terutama menjelang puncak musim pasang. Pemerintah dan warga harus bersinergi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung program mitigasi banjir yang tengah berjalan di ibu kota.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending