Pos Pantau Sunter Hulu Siaga 1, Warga Jakarta Diminta Waspada Banjir

Kuatbaca.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan status siaga 1 di Pos Pantau Sunter Hulu. Kondisi ini ditandai dengan tingginya permukaan air yang mencapai 280 cm per Sabtu dini hari, 21 Juni 2025 pukul 03.00 WIB. Dengan kondisi tersebut, warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai di Jakarta diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir yang mengancam.
Petugas BPBD melalui video yang diunggah di media sosial resmi, menyampaikan bahwa situasi di Pos Sunter Hulu sudah memasuki level bahaya. “Kami mengimbau seluruh warga di daerah bantaran sungai untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi potensi banjir,” ujar petugas tersebut.
1. Perkembangan Tinggi Air di Berbagai Pos Pantau Lainnya
Selain Sunter Hulu, BPBD DKI juga mencatat perkembangan tinggi air di beberapa pos pantau air lainnya di wilayah Jabodetabek. Beberapa pos pantau seperti Katulampa, Depok, Manggarai, Karet, Cipinang Hulu, Pulo Gadung, dan Krukut Hulu masih berada dalam status normal atau siaga 4, yang berarti kondisi air masih aman dan tidak mengancam.
Sementara itu, beberapa pos pantau lain seperti Pesanggrahan, Pasar Ikan, dan Angkel Hulu masuk dalam status siaga 3, yang artinya masyarakat harus mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kenaikan air. Namun, hanya Pos Sunter Hulu yang saat ini berada di status siaga 1, menandakan situasi yang paling kritis.
2. Jalur Aliran Air dari Sunter Hulu yang Perlu Diwaspadai
Air yang meluap di Pos Pantau Sunter Hulu diperkirakan akan mengalir melalui beberapa wilayah penting di Jakarta Timur dan sekitarnya. Wilayah-wilayah yang menjadi jalur aliran air tersebut antara lain Bambu Apus, Cilangkap, Pondok Rangon, Setu, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cipinang, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, Duren Sawit, Jatinegara Kaum, Kayu Putih, Pulo Gadung, hingga daerah Kelapa Gading dan Rawa Badak.
Karena aliran air ini melewati area yang padat penduduk dan permukiman, warga di sepanjang jalur tersebut sangat disarankan untuk mempersiapkan diri, memantau informasi dari BPBD, serta memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman guna mengurangi risiko kerugian akibat banjir.
3. Upaya Mitigasi dan Penanganan Banjir oleh BPBD DKI
Dalam menghadapi potensi banjir yang meningkat ini, BPBD DKI Jakarta terus melakukan pemantauan secara intensif. Selain menyampaikan informasi secara rutin kepada masyarakat, BPBD juga mengerahkan tim tanggap bencana untuk melakukan pembersihan saluran air, penanganan tanggul yang rawan jebol, serta koordinasi dengan dinas terkait agar kesiapsiagaan dapat maksimal.
Selain itu, BPBD mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan saluran air, dan segera melaporkan bila menemukan tanda-tanda kenaikan air yang membahayakan.
4. Imbauan kepada Masyarakat dan Langkah Antisipasi
BPBD mengingatkan bahwa situasi banjir di Jakarta tidak hanya bergantung pada curah hujan di wilayah itu sendiri, tetapi juga pada debit air yang berasal dari daerah hulu yang mengalir ke Jakarta. Oleh karena itu, kewaspadaan harus tetap dijaga terutama di daerah bantaran sungai yang rawan.
Warga dihimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari BPBD melalui kanal resmi, mempersiapkan alat evakuasi dan kebutuhan darurat, serta membuat rencana keluarga untuk mengantisipasi banjir. Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak banjir dapat diminimalisir dan keselamatan warga tetap terjaga.