Banjir Rob di Jakarta Utara Telah Surut, BPBD Tegaskan Warga Tetap Waspada

25 June 2025 11:56 WIB
banjir-rob-di-jalan-dermaga-ujung-muara-angke-kelurahan-pluit-kecamatan-penjaringan-kota-jakarta-utara-sudah-mulai-surut-pada--1750820397841_169.jpeg

Kuatbaca.com - Jakarta Utara sempat dilanda banjir rob atau banjir pesisir pada Selasa (24/6/2025) akibat pasang air laut yang mencapai titik maksimum. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan bahwa pada Rabu pagi, seluruh genangan yang sebelumnya merendam permukiman dan jalan-jalan utama di wilayah tersebut telah berhasil surut sepenuhnya. Proses penurunan air ini berlangsung sejak dini hari dan selesai sekitar pukul 07.00 WIB.

Beberapa titik seperti Kelurahan Pluit, Marunda, dan ruas jalan di kawasan Papanggo yang sempat tergenang kini sudah kembali normal. Ketinggian air yang sebelumnya mencapai antara 20 hingga 70 sentimeter di sejumlah wilayah perlahan menurun seiring surutnya pasang laut.

1. Peran Kolaborasi Antarlembaga dalam Penanganan Cepat

Keberhasilan mengatasi banjir rob ini tidak lepas dari kerja sama lintas sektor antara BPBD DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Pemadam Kebakaran, dan unsur pemerintah daerah lainnya. Selain mengerahkan pompa mobile, personel lapangan juga disiagakan di titik-titik rawan banjir untuk menyedot air dan memastikan saluran air berfungsi optimal.

Tidak hanya itu, peran aktif masyarakat dalam mengawasi kondisi lingkungan sekitar juga menjadi bagian penting dari proses penanganan banjir rob. Gotong royong antara warga dan petugas di lapangan menjadi kekuatan utama dalam mengendalikan genangan dengan cepat dan efektif.

2. Fenomena Alam Penyebab Banjir: Pasang Maksimum dan Bulan Baru

Banjir rob yang terjadi ini dipicu oleh fenomena alam yang dikenal sebagai perigee—yakni posisi bulan yang paling dekat dengan bumi—yang bertepatan dengan fase bulan baru. Kondisi ini menyebabkan tinggi gelombang dan pasang laut meningkat drastis, terutama di wilayah pesisir utara Jakarta.

Menurut data BMKG yang telah disampaikan sebelumnya, potensi pasang air laut maksimum akan terus berlangsung hingga 29 Juni 2025. Hal ini menjadi penyebab status Pintu Air Pasar Ikan sempat meningkat menjadi Siaga 1 pada malam hari, yang juga berkontribusi terhadap munculnya genangan di beberapa RT dan jalan protokol.

3. Wilayah-Wilayah yang Terdampak dan Penanganannya

Terdapat tiga RT di Kelurahan Pluit yang sebelumnya sempat tergenang akibat air laut meluap ke permukiman warga. Selain itu, dua RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, serta ruas Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) juga tidak luput dari dampak banjir rob ini.

Namun, dengan respon cepat dari seluruh tim gabungan, penyedotan air dan pemantauan langsung di lapangan membuahkan hasil. Pada pagi hari, kondisi air telah benar-benar surut dan tidak ditemukan lagi sisa genangan yang mengganggu aktivitas warga. Meski demikian, BPBD tetap menempatkan petugas di lokasi rawan banjir sebagai langkah antisipasi lanjutan.

4. Imbauan dan Antisipasi Jangka Pendek dari BPBD DKI Jakarta

Meski seluruh genangan telah surut, BPBD DKI Jakarta tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi banjir rob susulan. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir diharapkan memantau perkembangan cuaca dan pasang surut laut yang diinformasikan secara berkala oleh BMKG.

BPBD juga mengingatkan masyarakat bahwa dalam situasi darurat, warga dapat menghubungi nomor darurat 112 yang tersedia gratis dan aktif 24 jam setiap hari. Nomor ini ditujukan untuk menjawab segala bentuk kebutuhan darurat yang berkaitan dengan bencana, termasuk banjir, kebakaran, maupun kejadian alam lainnya.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending