Banjir Melanda 10 Kecamatan di Blora, Jawa Tengah: 1.600 Rumah Terendam

21 May 2025 11:14 WIB
bpbd-blora-bersama-petugas-gabungan-saat-memantau-melakukan-pendataan-dan-asesmen-di-beberapa-wilayah-terdampak-banjir-antarag-1747793098730_169.jpeg

Kuatbaca.com - Banjir yang melanda Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada 19 Mei 2025, telah menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa daerah. Setidaknya 10 kecamatan dari 16 kecamatan di Blora terdampak oleh bencana alam ini. Hujan deras yang turun sejak sore hari membuat aliran sungai meluap dan menggenangi wilayah-wilayah tersebut. Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, salah satunya adalah jembatan penghubung yang terputus di Kecamatan Ngawen.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, sekitar 1.600 rumah warga terendam air. Dampak ini tentu sangat besar bagi warga yang terdampak, karena selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga harus menghadapi kerusakan fasilitas umum dan akses yang terputus.

1. Jembatan Terputus Akibat Banjir

Salah satu dampak besar dari banjir ini adalah terputusnya jembatan Temuwoh yang menghubungkan Desa Talokwohmojo dan Kedungsatriyan di Kecamatan Ngawen. Jembatan ini merupakan jalur penting bagi warga setempat dan pengguna jalan yang melintas dari Jalan Trembulrejo menuju Randualas. Jembatan yang terputus akibat tingginya debit air ini semakin memperburuk situasi, karena akses menuju beberapa daerah jadi terhambat.

Ketinggian air sungai yang meluap pada Senin malam mencapai lebih dari 30 cm, sehingga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur yang menghubungkan wilayah-wilayah tersebut. Hingga saat ini, BPBD bersama tim gabungan terus melakukan pemantauan untuk menilai kondisi di lapangan dan mencari solusi terbaik untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.

2. Daerah Terdampak Banjir di Blora

Berdasarkan data dari BPBD Blora, beberapa kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Kunduran, Ngawen, Cepu, Sambong, Kradenan, Jepon, Banjarejo, Randublatung, Kedungtuban, dan Blora Kota. Setiap kecamatan tersebut memiliki tingkat kerusakan yang berbeda-beda, namun semuanya mengalami genangan air yang cukup tinggi. Di beberapa titik, air bahkan merendam akses jalan utama, yang memaksa pihak berwenang untuk mengalihkan jalur lalu lintas ke jalan yang lebih aman.

BPBD juga mengungkapkan bahwa sejumlah rambu peringatan telah dipasang di lokasi-lokasi yang berisiko tinggi, sebagai langkah pencegahan agar warga tidak melintas di jalan yang masih terendam banjir. Selain itu, sejumlah wilayah yang akses jalannya terputus juga sedang dalam proses perbaikan oleh petugas gabungan.

3. Kerusakan Rumah Warga dan Dampaknya

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir berada di Desa Punggursugih, Kecamatan Ngawen. Rumah tersebut dilaporkan rusak karena terendam air dalam waktu yang cukup lama. Meski demikian, warga yang terdampak lainnya melaporkan bahwa meskipun rumah mereka terendam, sebagian besar bisa menyelamatkan barang-barang berharga dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

BPBD Blora mengonfirmasi bahwa hingga pagi hari setelah kejadian, ketinggian air mulai surut. Proses penyelamatan dan pemulihan wilayah yang terdampak banjir pun masih berlangsung. Tim gabungan dari BPBD, relawan, serta petugas setempat sedang melakukan pendataan lebih lanjut untuk mengetahui tingkat kerusakan lebih rinci di setiap kecamatan yang terdampak.

4. Langkah Pemulihan dan Tindak Lanjut

Setelah air mulai surut, tim BPBD Blora bersama pihak terkait terus melaksanakan langkah-langkah pemulihan. Proses pendataan rumah-rumah yang terendam dan kerusakan infrastruktur lainnya sedang dilakukan. Pemerintah Kabupaten Blora juga merencanakan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak, baik dalam bentuk barang kebutuhan pokok maupun perbaikan fasilitas umum yang rusak.

Selain itu, BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan deras lanjutan. Mengingat cuaca yang tidak menentu, upaya mitigasi bencana dan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi banjir di masa mendatang harus terus dilakukan.

bencana alam

Fenomena Terkini






Trending