Sidang Isbat Tentukan Awal Ramadan 2025 Digelar Hari Ini

Kuatbaca - Hari yang dinanti umat Muslim di seluruh Indonesia akhirnya tiba. Pemerintah, melalui Kementerian Agama (Kemenag), akan menggelar sidang isbat hari ini untuk menetapkan awal Ramadan 2025. Acara ini dijadwalkan berlangsung di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
Tiga Tahapan Penentuan Awal Ramadan
Sidang isbat ini akan berlangsung dalam tiga tahap utama. Pertama, pemaparan data astronomi mengenai posisi hilal. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan metode hisab (perhitungan) untuk mengetahui kemungkinan visibilitas hilal di berbagai wilayah Indonesia.
Tahap kedua adalah proses verifikasi hasil rukyatul hilal atau pemantauan langsung bulan sabit muda dari berbagai titik di seluruh negeri. Para ahli akan mengamati hilal dari 125 lokasi yang telah ditentukan, melibatkan tim dari Kantor Wilayah Kemenag, para astronom, serta organisasi keagamaan.
Tahap terakhir adalah musyawarah para pemuka agama dan perwakilan pemerintah untuk menentukan apakah hilal benar-benar terlihat. Hasil dari sidang isbat ini akan diumumkan secara resmi kepada masyarakat melalui konferensi pers.
Pemantauan Hilal di 125 Titik
Untuk memastikan keakuratan penetapan 1 Ramadan, pemantauan hilal dilakukan serentak di 125 titik di seluruh Indonesia. Hasil dari pengamatan ini akan menjadi faktor utama dalam menetapkan apakah puasa Ramadan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, atau keesokan harinya.
Menurut perhitungan astronomi (hisab), ijtimak atau konjungsi bulan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada saat matahari terbenam di hari yang sama, ketinggian hilal diperkirakan berada di antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96', dengan sudut elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14'. Dengan posisi ini, ada kemungkinan hilal dapat terlihat, sehingga Ramadan bisa dimulai pada hari berikutnya.
Proses Sidang Isbat dan Pengumuman Resmi
Sidang isbat akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dan dihadiri oleh perwakilan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, serta para ahli astronomi dari berbagai institusi. Agenda sidang isbat telah disusun sebagai berikut:
Pukul 16.30 WIB: Seminar terbuka mengenai posisi hilal, yang dapat diikuti oleh masyarakat secara langsung maupun melalui siaran live streaming di YouTube Bimas Islam TV.
Pukul 18.30 WIB: Pelaksanaan sidang isbat secara tertutup, di mana para ulama dan ahli akan membahas hasil pengamatan hilal dan menentukan keputusan final.
Pukul 19.05 WIB: Konferensi pers untuk mengumumkan keputusan resmi mengenai awal Ramadan 1446 H, yang akan disiarkan langsung di kanal YouTube Kementerian Agama RI.
Keputusan sidang isbat ini sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh Indonesia. Apakah Ramadan akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, atau Minggu, 2 Maret 2025, semua akan bergantung pada hasil pemantauan hilal.
Bagi masyarakat yang mengikuti metode hisab, seperti yang dianut oleh Muhammadiyah, kemungkinan besar awal Ramadan telah diprediksi sejak jauh hari. Namun, bagi sebagian besar Muslim di Indonesia yang menunggu hasil rukyatul hilal, pengumuman resmi dari pemerintah akan menjadi acuan utama.
Dengan persiapan yang matang, pemerintah berharap proses penetapan awal Ramadan berjalan lancar dan memberikan kepastian bagi seluruh umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan penuh khidmat dan persiapan yang baik.