Ruben Onsu Siapkan Diri dengan Walimatussafar Jelang Berangkat Haji

30 May 2025 13:28 WIB
ruben-onsu-1744460219101_169.jpeg

Kuatbaca - Menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji, Ruben Onsu telah menggelar acara walimatussafar sebagai bentuk persiapan spiritual dan doa bersama keluarga serta kerabat dekat. Momen ini menjadi langkah penting bagi Ruben untuk memantapkan niat dan menenangkan hati sebelum menjalani perjalanan ibadah yang sakral. Walimatussafar tidak hanya sekadar ritual biasa, tetapi juga simbol komitmen Ruben untuk melaksanakan ibadah dengan penuh kesungguhan.

Fokus Penuh pada Ibadah, Tolak Agenda Jalan-jalan

Berbeda dari kebanyakan jamaah haji yang kerap memanfaatkan waktu di Tanah Suci untuk berkeliling dan berwisata religi, Ruben Onsu secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengikuti agenda jalan-jalan selama di sana. Ia meminta kepada pihak travel untuk membatalkan semua rencana wisata yang biasanya disiapkan dalam paket perjalanan haji. Bagi Ruben, tujuan utama perjalanan ini hanyalah beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Semua itinerary untuk jalan-jalan saya minta ditiadakan. Ini bukan soal sayang, tapi memang niat saya adalah ibadah, bukan jalan-jalan," ungkap Ruben dengan penuh keyakinan. Sikap tegas ini menunjukkan keseriusan Ruben dalam menunaikan ibadah haji dengan sepenuh hati, tanpa tergoda oleh kemewahan atau aktivitas wisata yang dapat mengalihkan fokusnya.

Menjaga Konsentrasi dan Suasana Haji yang Khusyuk

Ruben juga mengungkapkan harapannya agar suasana ibadah tidak hanya dirasakan saat di Tanah Suci, tapi juga berlanjut hingga kembali ke tanah air. Ia ingin menjaga momentum spiritual tersebut agar tetap hidup dalam keseharian setelah menuntaskan ibadah haji. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan batin yang perlu terus dipelihara.

"Saya ingin, saat saya pulang dari haji, saya masih dalam suasana ibadah. Bukan karena sudah ikut rombongan jalan-jalan, lalu tergoda untuk belanja atau aktivitas lain," katanya. Pernyataan ini menegaskan bahwa bagi Ruben, haji adalah kesempatan suci untuk merefleksikan diri dan memperbaiki hubungan spiritual dengan Tuhan.

Membatasi Titipan Doa untuk Fokus yang Maksimal

Salah satu hal menarik dari persiapan Ruben adalah keputusannya untuk hanya menerima sepuluh titipan doa dari sahabat dan keluarga. Ia merasa jumlah itu sudah cukup untuk ia fokuskan secara mendalam saat berada di Tanah Suci. Ruben ingin setiap doa yang dibawanya menjadi benar-benar fokus dan bermakna, bukan sekadar tulisan yang akan ia baca tanpa ketulusan.

"Saya batasi doa yang saya bawa, supaya saya bisa benar-benar fokus memintanya dan berharap semuanya terkabul," ujarnya. Dengan pendekatan ini, Ruben menunjukkan keseriusan dan keikhlasan dalam menjalani ibadah, sekaligus mengingatkan bahwa kualitas doa lebih penting dibandingkan kuantitas.

Langkah Ruben Onsu yang menolak agenda jalan-jalan dan membatasi titipan doa merupakan bentuk kesungguhan yang patut diapresiasi. Ia ingin memaknai ibadah haji bukan hanya sebagai rutinitas tahunan, tapi sebagai pengalaman spiritual yang mampu mengubah diri menjadi lebih baik. Dengan fokus penuh pada ibadah, Ruben berharap perjalanan haji kali ini menjadi momentum yang membawanya lebih dekat kepada Allah, sekaligus memberikan kekuatan dan ketenangan hati yang berkelanjutan.

Perjalanan haji memang bukan sekadar soal perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati. Ruben Onsu menjadi contoh bagaimana niat dan fokus dapat menjadikan ibadah ini lebih bermakna, jauh dari distraksi duniawi. Semoga niat tulusnya dalam menjalankan ibadah ini mendapat keberkahan dan menjadi inspirasi bagi banyak orang yang hendak menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

Fenomena Terkini






Trending